Operator Liga Italia menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan musim ini pada Senin setempat, meski terdapat laporan bahwa tujuh klub menolak musim kompetisi dilanjutkan karena pandemi COVID-19 masih menghantam Italia.
"Dewan Liga Italia yang bertemu pada hari ini dengan suara bulat mengonfirmasi niatnya untuk menyelesaikan musim 2019/2020, jika pemerintah mengizinkan untuk dilanjutkan," demikian pernyataan operator liga seperti dikutip dari AFP.
Dalam pernyataan itu ditambahkan pula jika liga dimulai kembali maka kompetisi itu akan mematuhi semua regulasi FIFA, UEFA, dan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) serta patuh kepada protokol-protokol medis demi melindungi para pemain.
Brescia, Torino, Sampdoria, Udinese, SPAL, Genoa, dan Cagliari dilaporkan tidak ingin melanjutkan kompetisi, karena mereka beranggapan risikonya terlalu besar.
Baca juga: Presiden FIGC tegaskan tak mau jadi "penggali kubur" sepak bola
Enam dari tujuh klub di atas berlokasi di Italia utara, wilayah yang paling parah dihantam pandemi COVID-19 di negara tersebut.
Kompetisi sepak bola di Italia telah dihentikan sejak 3 Maret, sedangkan "lockdown" yang telah ditetapkan pemerintah kini diperpanjang sampai 3 Mei.
Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora akan melakukan pertemuan dengan FIGC pada pertengahan pekan. Namun ia menegaskan dirinya tidak bisa menjamin apapun, bahkan sekedar mengizinkan tim melakukan latihan bersama.
"Saya tidak memberi jaminan apapun untuk dimulainya kembali kompetisi atau tim dapat berlatih kembali pada 4 Mei, jika kondisi-kondisi di negara ini belum membaik," kata Spadafora kepada Tg2 Post.
"Saya akan mengevaluasi dengan sangat berhati-hati, namun ini tidak boleh menciptakan ilusi bahwa melanjutkan latihan berarti meneruskan kompetisi," tambahnya.
Baca juga: Pjanic kembali ke Italia jelang kemungkinan bergulirnya liga
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dewan Liga Italia yang bertemu pada hari ini dengan suara bulat mengonfirmasi niatnya untuk menyelesaikan musim 2019/2020, jika pemerintah mengizinkan untuk dilanjutkan," demikian pernyataan operator liga seperti dikutip dari AFP.
Dalam pernyataan itu ditambahkan pula jika liga dimulai kembali maka kompetisi itu akan mematuhi semua regulasi FIFA, UEFA, dan Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) serta patuh kepada protokol-protokol medis demi melindungi para pemain.
Brescia, Torino, Sampdoria, Udinese, SPAL, Genoa, dan Cagliari dilaporkan tidak ingin melanjutkan kompetisi, karena mereka beranggapan risikonya terlalu besar.
Baca juga: Presiden FIGC tegaskan tak mau jadi "penggali kubur" sepak bola
Enam dari tujuh klub di atas berlokasi di Italia utara, wilayah yang paling parah dihantam pandemi COVID-19 di negara tersebut.
Kompetisi sepak bola di Italia telah dihentikan sejak 3 Maret, sedangkan "lockdown" yang telah ditetapkan pemerintah kini diperpanjang sampai 3 Mei.
Menteri Olahraga Vincenzo Spadafora akan melakukan pertemuan dengan FIGC pada pertengahan pekan. Namun ia menegaskan dirinya tidak bisa menjamin apapun, bahkan sekedar mengizinkan tim melakukan latihan bersama.
"Saya tidak memberi jaminan apapun untuk dimulainya kembali kompetisi atau tim dapat berlatih kembali pada 4 Mei, jika kondisi-kondisi di negara ini belum membaik," kata Spadafora kepada Tg2 Post.
"Saya akan mengevaluasi dengan sangat berhati-hati, namun ini tidak boleh menciptakan ilusi bahwa melanjutkan latihan berarti meneruskan kompetisi," tambahnya.
Baca juga: Pjanic kembali ke Italia jelang kemungkinan bergulirnya liga
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020