Kerugian akibat bencana alam banjir yang berlangsung selama sekitar sepekan di wilayah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, untuk sementara mencapai Rp45 miliar.

"Sebenarnya masih dilakukan penghitungan. Tapi untuk sementara, kerugian banjir sudah mencapai Rp45 miliar," kata Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri, di Karawang, Jumat.

Angka kerugian akibat banjir tersebut baru hitung-hitungan kerugian infrastruktur yang terendam, fasilitas publik, fasilitas pendidikan, dan fasilitas agama.

Belum lagi ditambah kerugian ribuan hektare sawah yang terendam serta tambak ikan yang terendam.

"Dipastikan angka kerugian itu masih bisa bertambah. Karena akan ditambah dengan jumlah kerugian sawah dan tambak yang terendam," kata dia.

Acep menyampaikan, saat ini banjir di Karawang sudah surut. Hanya tersisa dua kecamatan yang masih dilanda banjir, yakni Kecamatan Telukjambe Barat dan Kecamatan Pakisjaya.

Atas hal itu, hingga kini pihaknya masih melakukan penanganan bencana banjir, berkoordinasi dengan sejumlah pihak seperti pihak kepolisian dan TNI.

Untuk di daerah yang sudah surut, kata dia, Pemkab Karawang akan membantu pembersihan rumah warga dengan menurunkan 50 unit mesin cuci steam.

"Kami juga akan membantu fasilitas sarana ibadah yang dilanda banjir," katanya.

Untuk penanganan banjir jangka panjang, Acep menyampaikan akan dilakukan perbaikan ekosistem dari hulu ke hilir. Tapi untuk penanganan jangka panjang akan diatur lebih lanjut oleh Pemprov Jawa Barat, karena itu dilakukan di sejumlah kabupaten. 

Baca juga: Karawang mohon bantuan benih dan pupuk ke Kementan menyusul sawah banjir

Baca juga: Pemkab Karawang akan identifikasi WNA antisipasi virus corona
 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020