Jajaran TNI dari Yonif 315/Garuda mendirikan tenda pengungsian berbahan bambu di Desa Cileuksa, Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor, Jawa Barat, karena masih terisolasi meski sudah sepekan terjadinya longsor pada Rabu (1/1).
"Telah dilaksanakan pembuatan tenda pengungsi untuk warga masyarakat Desa Cileuksa yang terdampak bencana oleh anggota Yonif 315/Garuda dan masyarakat," ujar Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor yang juga Komandan Isiden tim tanggap darurat Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno, Rabu (8/1).
Menurutnya, tenda pengungsian berukuran 4 meter kali 4 meter itu dibangun sebanyak 15 unit dengan posisi berdekatan. Tenda tersebut bisa difungsikan sebagai tempat tinggal sementara bagi masyarakat yang rumahnya hancur ataupun masih rawan terkena longsor susulan.
Harry mengatakan sembilan personel TNI yang terlibat berhasil masuk ke Desa Cileuksa melalui akses dari Kabupaten Lebak, Banten, setelah berjalan kaki selama tiga jam dari tempat pemberhentian mobil.
Desa Cileuksa memang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak. Hingga kini, akses jalur utama dari Desa Sukajaya masih terputus dekat perbatasan Desa Pasir Madang.
Pantauan wartawan di lokasi, jalur penghubung Desa Sukajaya-Desa Cileuksa merupakan satu dari dua jalur utama yang ada di Kecamatan Sukajaya. Jika diurutkan berdasarkan rutenya, yaitu Desa Sukajaya, Sipayung, Cisarua, Jayaraharja, Pasir Madang, dan Desa Cileuksa.
Sejak hari pertama terjadinya longsoran, ada enam titik longsoran yang dimulai dari Desa Cisarua, sehingga mengakibatkan empat desa di jalur tersebut terisolasi.
Namun, akses di Desa Cisarua berhasil dibuka pada hari kedua, akses di Desa Jayaraharja pada hari keempat, dan akses di Pasir Madang dapat dibuka hari ketujuh atau Selasa (7/1).
Diberitakan sebelumnya, memasuki hari ketujuh setelah longsoran, tersisa tiga desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang masih terisolasi, yaitu Desa Cileuksa, Desa Urug, dan Desa Kiarasari.
Baca juga: Masih ada tiga desa terisolasi di Sukajaya Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Telah dilaksanakan pembuatan tenda pengungsi untuk warga masyarakat Desa Cileuksa yang terdampak bencana oleh anggota Yonif 315/Garuda dan masyarakat," ujar Komandan Kodim 0621/Kabupaten Bogor yang juga Komandan Isiden tim tanggap darurat Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno, Rabu (8/1).
Menurutnya, tenda pengungsian berukuran 4 meter kali 4 meter itu dibangun sebanyak 15 unit dengan posisi berdekatan. Tenda tersebut bisa difungsikan sebagai tempat tinggal sementara bagi masyarakat yang rumahnya hancur ataupun masih rawan terkena longsor susulan.
Harry mengatakan sembilan personel TNI yang terlibat berhasil masuk ke Desa Cileuksa melalui akses dari Kabupaten Lebak, Banten, setelah berjalan kaki selama tiga jam dari tempat pemberhentian mobil.
Desa Cileuksa memang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lebak. Hingga kini, akses jalur utama dari Desa Sukajaya masih terputus dekat perbatasan Desa Pasir Madang.
Pantauan wartawan di lokasi, jalur penghubung Desa Sukajaya-Desa Cileuksa merupakan satu dari dua jalur utama yang ada di Kecamatan Sukajaya. Jika diurutkan berdasarkan rutenya, yaitu Desa Sukajaya, Sipayung, Cisarua, Jayaraharja, Pasir Madang, dan Desa Cileuksa.
Sejak hari pertama terjadinya longsoran, ada enam titik longsoran yang dimulai dari Desa Cisarua, sehingga mengakibatkan empat desa di jalur tersebut terisolasi.
Namun, akses di Desa Cisarua berhasil dibuka pada hari kedua, akses di Desa Jayaraharja pada hari keempat, dan akses di Pasir Madang dapat dibuka hari ketujuh atau Selasa (7/1).
Diberitakan sebelumnya, memasuki hari ketujuh setelah longsoran, tersisa tiga desa di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang masih terisolasi, yaitu Desa Cileuksa, Desa Urug, dan Desa Kiarasari.
Baca juga: Masih ada tiga desa terisolasi di Sukajaya Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020