Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan revitalisasi Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah untuk mempromosikan pariwisata di daerah itu.
Setelah bersepeda dari Alun-Alun Semarang pada Senin, Presiden yang didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menuju kawasan kota lama.
Mengawali kegiatan di tempat itu Presiden memasuki Galeri UMKM Semarang.
Setelah itu, Presiden meninjau kondisi bangunan di jalan Roda II.
Lalu Presiden jalan kaki menyapa warga di Jalan Letjen Suprapto menuju taman di dekat Gereja Blenduk dan memasuki Gedung Oudetrap dan galeri produk UMKM.
Pembangunan proyek penataan Kawasan Kota Lama Semarang (KKLS) tahap I dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Program Penataan Kota Lama Semarang dikerjakan Kementerian PUPR selama tiga tahun mulai 2017 sampai 2019.
Kawasan seluas 22 hektar itu dibangun untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke lokasi tersebut.
Untuk menambah kerapian maka jaringan utilitas seperti kabel listrik, fiber optik, telepon, dan pipa PDAM ditanam di bawah tanah beserta jaringan drainase.
Juga dibangun dua kolam retensi yakni Kolam Berok dan Bubakan untuk mengurangi risiko genangan air di kawasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Setelah bersepeda dari Alun-Alun Semarang pada Senin, Presiden yang didampingi oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, menuju kawasan kota lama.
Mengawali kegiatan di tempat itu Presiden memasuki Galeri UMKM Semarang.
Setelah itu, Presiden meninjau kondisi bangunan di jalan Roda II.
Lalu Presiden jalan kaki menyapa warga di Jalan Letjen Suprapto menuju taman di dekat Gereja Blenduk dan memasuki Gedung Oudetrap dan galeri produk UMKM.
Pembangunan proyek penataan Kawasan Kota Lama Semarang (KKLS) tahap I dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Program Penataan Kota Lama Semarang dikerjakan Kementerian PUPR selama tiga tahun mulai 2017 sampai 2019.
Kawasan seluas 22 hektar itu dibangun untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke lokasi tersebut.
Untuk menambah kerapian maka jaringan utilitas seperti kabel listrik, fiber optik, telepon, dan pipa PDAM ditanam di bawah tanah beserta jaringan drainase.
Juga dibangun dua kolam retensi yakni Kolam Berok dan Bubakan untuk mengurangi risiko genangan air di kawasan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019