Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan jalan di perbatasan negara yang berlokasi di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

"Ini adalah garis batas antara Indonesia dan Malaysia. Nunukan, dan di sebelah sana Serawak. Kita harapkan nanti jalan-jalan yang sedang kita kerjakan ini akan segera kita selesaikan," demikian Presiden dalam laporan pewarta ANTARA Foto ketika jumpa pers di Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Kamis yang menjelaskan progres pembangunan jalan di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

Menurut Presiden, jalan perbatasan di Kalimantan Utara yang telah selesai dikerjakan yakni sepanjang 966 kilometer.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan pembangunan infrastsruktur, salah satunya akses jalan, terus dikerjakan oleh pemerintah.

Pembangunan infrastruktur itu diharapkan Presiden dapat mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.

"Inilah pentingnya infrastuktur, menghubungkan antara kabupaten dengan kabupaten. Sehingga ekonomi bisa berjalan karena ada mobilitas orang, mobilitas barang, mobilitas komoditas," ujar Presiden.

Presiden menjelaskan pemerintah tetap meneruskan program pembangunan infrastruktur dalam lima tahun ke depan selain membangun kualitas dan kapabilitas Sumber Daya Manusia.

Dalam kunjungannya ke Kabupaten Nunukan, Presiden juga mendapat penganugerahan gelar adat Dayak Lundayeh.

Usai kegiatan di Nunukan, Jokowi menuju Kabupaten Malinau bertemu dengan Tetua Adat Dayak Kenyah beserta 11 ketua suku di kabupaten itu.

Kemudian Presiden direncanakan meninjau potensi "hydro power" melalui udara dengan menumpang helikopter.

Baca juga: RUU ibu kota baru diajukan ke DPR Januari 2020

Baca juga: Presiden Joko Widodo "kulo nuwun" ke tokoh adat Kaltim
 

Pewarta: Bayu Prasetyo, Puspa Perwitasari,

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019