Banjir kembali terjadi di pemukiman warga Kelurahan Cibadak, Kecamatan Astana Anyar, tepatnya di belakang Jalan Pagarsih, Kota Bandung, Jumat akibat Sungai Citepus yang meluap.
Salah seorang warga RT 2 RW 11 Kelurahan Cibadak, Ajat (33) menuturkan peristiwa yang menyerupai banjir bandang itu terjadi sekira pukul 16.00 WIB, saat hujan deras memang mengguyur sebagian besar wilayah tengah Kota Bandung.
"Banjir datang tadi sekitar jam empat, di sini hujan angin, banjir itu datang dari aliran Sungai Citepus, airnya meluber ke pemukiman," kata Ajat di lokasi Banjir.
Ia menyebut banjir yang terjadi itu setinggi dada orang dewasa. Para warga pun, kata dia, langsung menyelamatkan barang-barang rumah tangga masing-masing.
"Sudah biasa kalau mendung di wilayah sini pasti banjir terjadi, saya masih bekerja tadi sore langsung pulang untuk menyelamatkan barang-barang," kata dia.
Menurutnya banjir tersebut diakibatkan oleh adanya tol air di bawah Jalan Pagarsih. Alih-alih mengurangi banjir di Jalan Pagarsih, menurutnya banjir malah berpindah ke pemukiman.
"Dari sejak ada tol air (Pagarsih), malah jadi banjir makin parah di sini, sejak tahun 2017 akhir pokoknya," kata dia.
Sementara itu, Ketua RT 2 RW 11 Kelurahan Cibadak, Atik Hidayah mengatakan sebagian warga sudah sigap dengan memasang penghalang air di pintu rumahnya masing-masing. Namun menurutnya air banjir masih bisa masuk ke beberapa rumah.
"Ada tiga rumah yang paling parah, termasuk rumah saya juga terendam setinggi dada," kata Atik.
Atik mengatakan banjir tersebut baru surut sekitar pukul 18.30 WIB. Sebagian warga hingga kini masih melakukan pembersihan rumah pasca diterjang banjir.
Baca juga: Warga Cibadak Bandung masih kebanjiran gara-gara tol air di Jalan Pagarsih
Baca juga: Ketua DPRD Jabar kunjungi korban banjir Pagarsih
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Salah seorang warga RT 2 RW 11 Kelurahan Cibadak, Ajat (33) menuturkan peristiwa yang menyerupai banjir bandang itu terjadi sekira pukul 16.00 WIB, saat hujan deras memang mengguyur sebagian besar wilayah tengah Kota Bandung.
"Banjir datang tadi sekitar jam empat, di sini hujan angin, banjir itu datang dari aliran Sungai Citepus, airnya meluber ke pemukiman," kata Ajat di lokasi Banjir.
Ia menyebut banjir yang terjadi itu setinggi dada orang dewasa. Para warga pun, kata dia, langsung menyelamatkan barang-barang rumah tangga masing-masing.
"Sudah biasa kalau mendung di wilayah sini pasti banjir terjadi, saya masih bekerja tadi sore langsung pulang untuk menyelamatkan barang-barang," kata dia.
Menurutnya banjir tersebut diakibatkan oleh adanya tol air di bawah Jalan Pagarsih. Alih-alih mengurangi banjir di Jalan Pagarsih, menurutnya banjir malah berpindah ke pemukiman.
"Dari sejak ada tol air (Pagarsih), malah jadi banjir makin parah di sini, sejak tahun 2017 akhir pokoknya," kata dia.
Sementara itu, Ketua RT 2 RW 11 Kelurahan Cibadak, Atik Hidayah mengatakan sebagian warga sudah sigap dengan memasang penghalang air di pintu rumahnya masing-masing. Namun menurutnya air banjir masih bisa masuk ke beberapa rumah.
"Ada tiga rumah yang paling parah, termasuk rumah saya juga terendam setinggi dada," kata Atik.
Atik mengatakan banjir tersebut baru surut sekitar pukul 18.30 WIB. Sebagian warga hingga kini masih melakukan pembersihan rumah pasca diterjang banjir.
Baca juga: Warga Cibadak Bandung masih kebanjiran gara-gara tol air di Jalan Pagarsih
Baca juga: Ketua DPRD Jabar kunjungi korban banjir Pagarsih
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019