Manajer Manchester City Pep Guardiola menegaskan timnya tampil layaknya juara bertahan kendati kalah 1-3 dari tuan rumah Liverpool di Stadion Anfield Minggu setempat (Senin WIB).
Menurut dia, Kevin de Bruyne dkk tak gentar menampilkan permainan terbaik meski berhadapan dengan stadion paling sulit ditaklukkan berisikan tim yang disebutnya terbaik di Eropa saat ini.
"Apa yang terjadi hari ini adalah kami memperlihatkan alasan mengapa kami juara bertahan," kata Guardiola setelah pertandingan dalam laman Manchester City.
"Di stadion ini, cara kami bermain luar biasa. Saya bangga. Lawan kami adalah tim terkuat di Eropa, namun permainan kami sangat hebat."
City harus pulang dengan tangan hampa setelah gawang Claudio Bravo dibobol Fabinho, Mohamed Salah dan Sadio Mane serta cuma bisa membalas sekali melalui Bernardo Silva.
Dalam wawancara dengan SkySports, Guardiola juga menolak mengomentari dua insiden yang memicu dia bereaksi di lapangan ketika bola dua kali mengenai tangan bek Liverpool Trent Alexander-Arnold.
Kekalahan itu menjadi sandungan besar dalam perjuangan City mempertahankan gelar juara karena mereka kini melorot ke peringkat keempat dengan 25 poin atau tertinggal sembilan poin dari Liverpool (34) di puncak klasemen.
Guardiola menegaskan timnya akan berjuang hingga peluit akhir musim berbunyi.
"Masih ada tujuh bulan. Jika Liverpool juara, saya akan menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat, karena mereka tampil sangat baik sejauh ini," katanya.
"Tapi kami akan berjuang hingga garis akhir," pungkas mantan manajer Barcelona dan Bayern Muenchen itu.
Liga Inggris akan memasuki jeda dua pekan untuk laga-laga internasional.
Namun selepas itu Guardiola dan Man City langsung dihadapkan kepada pertandingan berat melawan Chelsea yang saat ini menyalip mereka ke urutan ketiga berkat tren positif di bawah manajer anyar Frank Lampard.
Baca juga: Liverpool menang atas Manchester City 3-1
Baca juga: Tiga duel penting antara Liverpool vs Manchester City
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Menurut dia, Kevin de Bruyne dkk tak gentar menampilkan permainan terbaik meski berhadapan dengan stadion paling sulit ditaklukkan berisikan tim yang disebutnya terbaik di Eropa saat ini.
"Apa yang terjadi hari ini adalah kami memperlihatkan alasan mengapa kami juara bertahan," kata Guardiola setelah pertandingan dalam laman Manchester City.
"Di stadion ini, cara kami bermain luar biasa. Saya bangga. Lawan kami adalah tim terkuat di Eropa, namun permainan kami sangat hebat."
City harus pulang dengan tangan hampa setelah gawang Claudio Bravo dibobol Fabinho, Mohamed Salah dan Sadio Mane serta cuma bisa membalas sekali melalui Bernardo Silva.
Dalam wawancara dengan SkySports, Guardiola juga menolak mengomentari dua insiden yang memicu dia bereaksi di lapangan ketika bola dua kali mengenai tangan bek Liverpool Trent Alexander-Arnold.
Kekalahan itu menjadi sandungan besar dalam perjuangan City mempertahankan gelar juara karena mereka kini melorot ke peringkat keempat dengan 25 poin atau tertinggal sembilan poin dari Liverpool (34) di puncak klasemen.
Guardiola menegaskan timnya akan berjuang hingga peluit akhir musim berbunyi.
"Masih ada tujuh bulan. Jika Liverpool juara, saya akan menjadi orang pertama yang mengucapkan selamat, karena mereka tampil sangat baik sejauh ini," katanya.
"Tapi kami akan berjuang hingga garis akhir," pungkas mantan manajer Barcelona dan Bayern Muenchen itu.
Liga Inggris akan memasuki jeda dua pekan untuk laga-laga internasional.
Namun selepas itu Guardiola dan Man City langsung dihadapkan kepada pertandingan berat melawan Chelsea yang saat ini menyalip mereka ke urutan ketiga berkat tren positif di bawah manajer anyar Frank Lampard.
Baca juga: Liverpool menang atas Manchester City 3-1
Baca juga: Tiga duel penting antara Liverpool vs Manchester City
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019