Sara Mariska salah seorang pelaku wirausaha muda raih beragam penghargaan kewirausahaan berkat produk inovatif Cireng Salju.
"Usaha Cireng Salju ini sebenarnya bentuk inovasi dari cireng basah,dan merupakan produk awal yang telah saya geluti selama satu tahun. Melalui produk cireng basah saya mendapatkan hibah dana dari Kampus dalam program Program Mahasiswa Wirausaha," ujar Sara Mariska pemilik usaha sekaligus mahasiswa Unila, Sabtu.
Menurut Sara, proses panjang harus ia lalui untuk menemukan resep yang pas dan mampu membawa usaha yang digeluti terus berlanjut.
"Banyak sekali suka duka, dan perjuangan yang harus dilalui. Saat awal mula produk belum mendapatkan legalitas dari BPOM, sedangkan di sisi lain usaha ini masih pemula, dan belum memiliki tempat usaha yang memadai. Selain itu kendala utama produk cireng basah adalah daya tahan produk yang pendek sehingga prospek usaha di kemudian hari akan sulit berkembang," kata Sara.
Banyaknya kendala tidak membuat Sara Mariska mahasiswa Teknik Elektro Universitas Lampung ini patah arang, lalu dirinya memperoleh dana hibah dari program KBMI (Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia) guna mengembangkan usahanya.
"Meski kendala yang harus dilalui cukup banyak, saya anggap hal tersebut menjadi motivasi, sebab merintis usaha selalu melewati rintangan, dan untungnya kami diberi kesempatan untuk berkembang dengan mendapatkan kembali hibah dana dari KMBI (Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia)," katanya.
Menurut Sara, inovasi terus dilakukan guna mendapatkan resep terbaik guna mengembangkan usaha.
"Kita coba berinovasi membuat bentuk cireng yang mampu bertahan lama dan digemari oleh konsumen, dan terciptalah cireng chips yaitu cireng berbentuk keripik dengan bahan baku sayuran yang diberi nama 'Cireng Salju', " katanya.
Menurutnya, Cireng Salju hasil inovasi banyak di gemari konsumen karena memiliki beraneka ragam variasi rasa, dan harga yang cukup murah hanya berkisar Rp 15.000 per bungkus.
"Cireng Salju saat ini diproduksi di Desa Hanura, Pesawaran dengan memberdayakan ibu rumah tangga sebanyak lima orang, dan untuk penjualan mengandalkan tim dari kalangan mahasiswa atau masyarakat," ujarnya.
Kesuksesan Sara Mariska dalam mengembangkan Cireng Salju terus berlanjut, dirinya berhasil meraih beberapa penghargaan kewirausahaan meliputi juara terbaik 1 pada event Begawi karier Unila, lalu IEA (Innovation and Enterpreneurship Award), dan mendapatkan undangan dari Ristekdikti dalam event KMI Expo (Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia) di Batam.
Baca juga: Rumdani Prapti mengubah masyarakat buta aksara jadi wirausaha
Baca juga: Pisang nugget antarkan Aji sukses jadi wirausaha kuliner
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Usaha Cireng Salju ini sebenarnya bentuk inovasi dari cireng basah,dan merupakan produk awal yang telah saya geluti selama satu tahun. Melalui produk cireng basah saya mendapatkan hibah dana dari Kampus dalam program Program Mahasiswa Wirausaha," ujar Sara Mariska pemilik usaha sekaligus mahasiswa Unila, Sabtu.
Menurut Sara, proses panjang harus ia lalui untuk menemukan resep yang pas dan mampu membawa usaha yang digeluti terus berlanjut.
"Banyak sekali suka duka, dan perjuangan yang harus dilalui. Saat awal mula produk belum mendapatkan legalitas dari BPOM, sedangkan di sisi lain usaha ini masih pemula, dan belum memiliki tempat usaha yang memadai. Selain itu kendala utama produk cireng basah adalah daya tahan produk yang pendek sehingga prospek usaha di kemudian hari akan sulit berkembang," kata Sara.
Banyaknya kendala tidak membuat Sara Mariska mahasiswa Teknik Elektro Universitas Lampung ini patah arang, lalu dirinya memperoleh dana hibah dari program KBMI (Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia) guna mengembangkan usahanya.
"Meski kendala yang harus dilalui cukup banyak, saya anggap hal tersebut menjadi motivasi, sebab merintis usaha selalu melewati rintangan, dan untungnya kami diberi kesempatan untuk berkembang dengan mendapatkan kembali hibah dana dari KMBI (Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia)," katanya.
Menurut Sara, inovasi terus dilakukan guna mendapatkan resep terbaik guna mengembangkan usaha.
"Kita coba berinovasi membuat bentuk cireng yang mampu bertahan lama dan digemari oleh konsumen, dan terciptalah cireng chips yaitu cireng berbentuk keripik dengan bahan baku sayuran yang diberi nama 'Cireng Salju', " katanya.
Menurutnya, Cireng Salju hasil inovasi banyak di gemari konsumen karena memiliki beraneka ragam variasi rasa, dan harga yang cukup murah hanya berkisar Rp 15.000 per bungkus.
"Cireng Salju saat ini diproduksi di Desa Hanura, Pesawaran dengan memberdayakan ibu rumah tangga sebanyak lima orang, dan untuk penjualan mengandalkan tim dari kalangan mahasiswa atau masyarakat," ujarnya.
Kesuksesan Sara Mariska dalam mengembangkan Cireng Salju terus berlanjut, dirinya berhasil meraih beberapa penghargaan kewirausahaan meliputi juara terbaik 1 pada event Begawi karier Unila, lalu IEA (Innovation and Enterpreneurship Award), dan mendapatkan undangan dari Ristekdikti dalam event KMI Expo (Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia) di Batam.
Baca juga: Rumdani Prapti mengubah masyarakat buta aksara jadi wirausaha
Baca juga: Pisang nugget antarkan Aji sukses jadi wirausaha kuliner
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019