Ketua MPR Bambang Soesatyo berpantun mengapresiasi Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang dengan lapang dada menerima kekalahan dan menghadiri pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024.
"Dari Teuku Umur ke Kertanegara, dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega. Meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara, masih bisa berkuda dan berlapang dada," ujar Ketua MPR dalam pidato pembukaan pelantikan presiden di Gedung MPR/DPR di Jakarta, Minggu.
Joko Widodo dan Ma'ruf Amin terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia setelah memenangi Pemilihan Presiden dan Wapres 2019, mengalahkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Jokowi dan Ma'ruf meraih 85.607.362 suara atau 55,5 persen suara sah dibandingkan Prabowo dan Sandi yang mendapatkan 68.650.239 suara atau 45,5 persen.
Meski sempat menggugat ke Mahkamah Konstitusi terkait hasil tersebut, keputusan akhir MK tetap menolak seluruh gugatan Prabowo dan Sandi dan memastikan tidak akan mengubah hasil penetapan KPU RI tentang presiden dan wakil presiden terpilih.
Prabowo dan Sandi juga turut menghadiri pelantikan tersebut bersama Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Pelantikan tersebut dihadiri oleh beberapa kelapa negara seperti Perdana Menteri Australia Scott Marisoon, Perdana Menteri Singapura Lee Hsioen Loong, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, Sultan Brunei Sultan Hassanal Bolkiah, Wakil Presiden China Wang Qishan, dan Menteri Transportasi Amerika Serikat Elaine Chao.
Selain itu hadir juga duta-duta besar negara sahabat yang mewakili pemimpin negaranya masing-masing untuk menghadiri pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
Baca juga: Ini rangkaian sidang MPR untuk pelantikan Presiden dan Wapres 2019-2024
Baca juga: MPR juga minta masukan Wapres JK terkait konstitusi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Dari Teuku Umur ke Kertanegara, dijamu nasi goreng oleh Ibu Mega. Meski Pak Prabowo tak jadi kepala negara, masih bisa berkuda dan berlapang dada," ujar Ketua MPR dalam pidato pembukaan pelantikan presiden di Gedung MPR/DPR di Jakarta, Minggu.
Joko Widodo dan Ma'ruf Amin terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia setelah memenangi Pemilihan Presiden dan Wapres 2019, mengalahkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Jokowi dan Ma'ruf meraih 85.607.362 suara atau 55,5 persen suara sah dibandingkan Prabowo dan Sandi yang mendapatkan 68.650.239 suara atau 45,5 persen.
Meski sempat menggugat ke Mahkamah Konstitusi terkait hasil tersebut, keputusan akhir MK tetap menolak seluruh gugatan Prabowo dan Sandi dan memastikan tidak akan mengubah hasil penetapan KPU RI tentang presiden dan wakil presiden terpilih.
Prabowo dan Sandi juga turut menghadiri pelantikan tersebut bersama Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono.
Pelantikan tersebut dihadiri oleh beberapa kelapa negara seperti Perdana Menteri Australia Scott Marisoon, Perdana Menteri Singapura Lee Hsioen Loong, Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad, Sultan Brunei Sultan Hassanal Bolkiah, Wakil Presiden China Wang Qishan, dan Menteri Transportasi Amerika Serikat Elaine Chao.
Selain itu hadir juga duta-duta besar negara sahabat yang mewakili pemimpin negaranya masing-masing untuk menghadiri pelantikan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024.
Baca juga: Ini rangkaian sidang MPR untuk pelantikan Presiden dan Wapres 2019-2024
Baca juga: MPR juga minta masukan Wapres JK terkait konstitusi
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019