Sebuah ruangan lima kali enam meter yang berada dalam lingkungan Kompleks Kantor Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat di Jalan Jenderal H Amir Machmud No.331, Kota Cimahi, diubah menjadi sebuah kafe.
Di luar bangunan tersebut disematkan sebuah tulisan dari papan dengan tulisan warna-warni "Cafe Dis" atau kafe yang dikelola oleh para penyandang disabilitas di bawah binaan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
Cafe Dis diresmikan pada Rabu siang oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar.
Ada tiga gerai yang menawarkan berbagai makanan hingga minuman seperti nasi pepes, baso tahu, aneka gorengan, mie tek-tek, berbagai jenis jus buah, mie baso dan lain-lain.
Kafe tersebut seluruhnya dikelola oleh penyandang disabilitas dibantu oleh petugas dari Dinsos Provinsi Jawa Barat.
Salah seorang penyandang disabilitas yang berjualan di Cafe Dis, yakni Hasbi Ridho Ilahi, dibantu pembimbingnya menceritakan keikutsertaan dirinya di kafe tersebut.
"Saya sedang ikut pelatihan di sini, pelatihan menjahit dan kebetulan saya hobi memasak dan ikut ekstrakulikuler memasak yang diadakan oleh Dinsos Jawa Barat," kata Hasbi, disabilitas tunarungu.
Di Cafe Dis, Hasbi berjualan pisang keju, singkong keju, pisang goreng hingga camilan seperti rempeyek kacang, rempeyek udang rebon dan lain-lain.
Ridho berharap usahnya di Cafe Dis tersebut bisa berkembang sehingga cita-cita dirinya membuka kafe sendiri bisa terwujud.
Sementara itu, Kepala UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia dan Pemeliharaan Makam Pahlawan Ferrus Syamach mengaku bangga dengan diresmikannya Cafe Dis oleh Kadinsos Jawa Barat, Dodo Suhendar.
"Jadi kafe ini sebenarnya mimpi anak-anak binaan kami yang ingin bisa berjualan dengan tanpa dukungan dari mana pun. Mereka bersama-sama membangun kafe ini," ujar dia.
Ferrus mengatakan Cafe Dis tersebut terbuka untuk umum dalam kedepannya diharapkan penyandang disabilitas yang mengelola kafe tersebut bisa menjual makanan dan minumannya secara daring (online).
"Warga umum bisa datang ke Cafe Dis ini, ini terbuka untuk umum," tambah dia.
Dia berharap, Cafe Dis tersebut bisa menjadi jalan bagi para penyandang disabilitas agar mereka bisa mengembangkan bakal atau kemampuannya sehingga bisa mandiri.
Baca juga: Dinsos Jawa Barat akan buat aplikasi khusus disabilitas
Baca juga: Tiga atlet disabilitas Cianjur wakili Jabar ke PPN Papua 2020
Baca juga: Pemkot Bekasi bangun sekolah khusus penyandang disabilitas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Di luar bangunan tersebut disematkan sebuah tulisan dari papan dengan tulisan warna-warni "Cafe Dis" atau kafe yang dikelola oleh para penyandang disabilitas di bawah binaan Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat.
Cafe Dis diresmikan pada Rabu siang oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar.
Ada tiga gerai yang menawarkan berbagai makanan hingga minuman seperti nasi pepes, baso tahu, aneka gorengan, mie tek-tek, berbagai jenis jus buah, mie baso dan lain-lain.
Kafe tersebut seluruhnya dikelola oleh penyandang disabilitas dibantu oleh petugas dari Dinsos Provinsi Jawa Barat.
Salah seorang penyandang disabilitas yang berjualan di Cafe Dis, yakni Hasbi Ridho Ilahi, dibantu pembimbingnya menceritakan keikutsertaan dirinya di kafe tersebut.
"Saya sedang ikut pelatihan di sini, pelatihan menjahit dan kebetulan saya hobi memasak dan ikut ekstrakulikuler memasak yang diadakan oleh Dinsos Jawa Barat," kata Hasbi, disabilitas tunarungu.
Di Cafe Dis, Hasbi berjualan pisang keju, singkong keju, pisang goreng hingga camilan seperti rempeyek kacang, rempeyek udang rebon dan lain-lain.
Ridho berharap usahnya di Cafe Dis tersebut bisa berkembang sehingga cita-cita dirinya membuka kafe sendiri bisa terwujud.
Sementara itu, Kepala UPTD Panti Sosial Rehabilitasi Lanjut Usia dan Pemeliharaan Makam Pahlawan Ferrus Syamach mengaku bangga dengan diresmikannya Cafe Dis oleh Kadinsos Jawa Barat, Dodo Suhendar.
"Jadi kafe ini sebenarnya mimpi anak-anak binaan kami yang ingin bisa berjualan dengan tanpa dukungan dari mana pun. Mereka bersama-sama membangun kafe ini," ujar dia.
Ferrus mengatakan Cafe Dis tersebut terbuka untuk umum dalam kedepannya diharapkan penyandang disabilitas yang mengelola kafe tersebut bisa menjual makanan dan minumannya secara daring (online).
"Warga umum bisa datang ke Cafe Dis ini, ini terbuka untuk umum," tambah dia.
Dia berharap, Cafe Dis tersebut bisa menjadi jalan bagi para penyandang disabilitas agar mereka bisa mengembangkan bakal atau kemampuannya sehingga bisa mandiri.
Baca juga: Dinsos Jawa Barat akan buat aplikasi khusus disabilitas
Baca juga: Tiga atlet disabilitas Cianjur wakili Jabar ke PPN Papua 2020
Baca juga: Pemkot Bekasi bangun sekolah khusus penyandang disabilitas
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019