Paulo Dybala menegaskan bahwa dirinya tidak pernah ingin meninggalkan Juventus, meski pada bursa transfer musim panas silam ia disebut-sebut diminati oleh dua klub Inggris Manchester United dan Tottenham Hotspur.
"Saya menjalani musim panas yang tidak mudah. Tentu saja mendengar nama Anda dikait-kaitkan dengan setiap tim yang tidak ingin Anda tuju bukan merupakan hal yang menyenangkan, tetapi itulah sepak bola," kata Dybala kepada Tuttosport.
"Sebelum bursa transfer dimulai saya telah melakukan wawancara, di mana saya berkata saya ingin bertahan di Turin, kemudian saya tidak pernah berbicara lagi, bahkan di Piala Amerika."
Setelah fase tersebut berlalu, Dybala telah tidak mengalami masalah di Juventus. Pemain Argentina itu bahkan banyak berkontribusi bagi Juve yang menjelang jeda internasional dengan memuncaki klasemen Liga Italia, salah satunya berkat golnya ke gawang Inter Milan pada Senin dini hari.
"Menurut saya lebih penting untuk berbicara di lapangan, dengan fakta-fakta. Anda tidak pernah tahu bagaimana bursa transfer berlangsung sampai hari terakhir, namun saya ingin bertahan di sini, saya ingin meneruskan karier saya di Juventus," tambah mantan pemain Palermo itu.
Dybala juga menyuarakan pendapatnya mengenai perbandingan antara pelatih Juve saat ini, Maurizio Sarri, dengan pendahulunya Massimiliano Allegri.
"Bersama Allegri, kami telah melalui begitu banyak hal-hal indah, tetapi menurut saya Sarri sedikit lebih menyerang dan Anda dapat melihat bahwa ia bermain lebih (menyerang) dibanding visi (permainan) Allegri," kata Dybala.
Juve menjelang jeda internasional dengan keunggulan tipis satu poin atas Inter di pucuk klasemen. Saat kompetisi Liga Italia kembali dimulai, La Vecchia Signora akan menjamu Bologna pada 19 Oktober.
Baca juga: Pelatih Juventus anggap keberhasilan melampaui Inter tidak banyak berarti
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
"Saya menjalani musim panas yang tidak mudah. Tentu saja mendengar nama Anda dikait-kaitkan dengan setiap tim yang tidak ingin Anda tuju bukan merupakan hal yang menyenangkan, tetapi itulah sepak bola," kata Dybala kepada Tuttosport.
"Sebelum bursa transfer dimulai saya telah melakukan wawancara, di mana saya berkata saya ingin bertahan di Turin, kemudian saya tidak pernah berbicara lagi, bahkan di Piala Amerika."
Setelah fase tersebut berlalu, Dybala telah tidak mengalami masalah di Juventus. Pemain Argentina itu bahkan banyak berkontribusi bagi Juve yang menjelang jeda internasional dengan memuncaki klasemen Liga Italia, salah satunya berkat golnya ke gawang Inter Milan pada Senin dini hari.
"Menurut saya lebih penting untuk berbicara di lapangan, dengan fakta-fakta. Anda tidak pernah tahu bagaimana bursa transfer berlangsung sampai hari terakhir, namun saya ingin bertahan di sini, saya ingin meneruskan karier saya di Juventus," tambah mantan pemain Palermo itu.
Dybala juga menyuarakan pendapatnya mengenai perbandingan antara pelatih Juve saat ini, Maurizio Sarri, dengan pendahulunya Massimiliano Allegri.
"Bersama Allegri, kami telah melalui begitu banyak hal-hal indah, tetapi menurut saya Sarri sedikit lebih menyerang dan Anda dapat melihat bahwa ia bermain lebih (menyerang) dibanding visi (permainan) Allegri," kata Dybala.
Juve menjelang jeda internasional dengan keunggulan tipis satu poin atas Inter di pucuk klasemen. Saat kompetisi Liga Italia kembali dimulai, La Vecchia Signora akan menjamu Bologna pada 19 Oktober.
Baca juga: Pelatih Juventus anggap keberhasilan melampaui Inter tidak banyak berarti
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019