Gubernur Jawa Barat (Jabar) M Ridwan Kamil atau Emil mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan bekerja sama dengan platform digital muslim yakni "UMMA" berupa rancangan program kerja keumatan, salah satunya yakni menghadirkan informasi atau berbagai berita keumatan di Jabar lewat kanal digital.

"Kerja sama ini diantaranya informasi soal program Satu Desa Satu Hafidz, Kredit Mesra, hingga OPOP (One Pesantren One Product). Harapannya, UMMA menjadi layanan yang mendukung gaya hidup umat muslim, baik di Indonesia maupun bagi masyarakat dunia," kata Gubernur Emil seusai menerima PT Khazanah Prima Sukses pengelola merek aplikasi UMMA Indonesia di Gedung Pakuan Bandung, Senin.

Dengan kerja sama tersebut, kata dia, maka UMMA Indonesia bisa membuat katalog produk pesantren, menyediakan informasi masjid-masjid yang menyediakan Kredit Mesra, atau berita mingguan Subuh Berjamaah (Keliling), dan Magrib mengaji 

"Kita ingin buat viral (yang) positif, memperbanyak bekal, agar ulama Jabar paham platform digital," tambahnya.

Untuk rencana kerja lainnya, Emil berujar ada inisiasi untuk mendigitalisasi kitab-kitab kuning atau kitab-kitab yang ditulis para ulama di Tanah Air. 

"UMMA juga bisa jadi ensiklopedia tentang Islam. Tentu butuh waktu, kita mulai di semester ini," ujar Emil.

Gubernur Emil pun mengapresiasi hadirnya UMMA sebagai platform digital yang selaras dengan tuntutan serba mudah dan canggih saat ini.

Oleh karena itu, Emil mendorong masyarakat untuk memanfaatkan konten positif yang disajikan UMMA demi mendorong visi misi pembangunan Jabar Juara Lahir Batin sebagai upaya pembangunan moral manusia.

"Juara lahir, batin, dengan inovasi dan kolaborasi, keywords-nya sudah dapat. Kami banyak program yang berhubungan dengan keumatan. Sebagai konten, UMMA punya platform-nya," kata Emil.

Sementara itu, CEO UMMA Indonesia Indra Wiralaksamana, pihaknya menawarkan berbagai konten Islami yang dipersonalisasi dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI). Aplikasi keumatan itu saat ini sudah diunduh sekitar 3 juta pengguna.

Indra juga mengatakan, pihaknya terbuka dalam menyinergikan platform yang dikelolanya dengan program-program keumatan yang tengah dikembangkan di Jawa Barat. 

Selain itu, UMMA melihat kesempatan untuk menyajikan konten di saat aplikasi lain fokus berfungsi menyediakan jadwal solat, arah kiblat, dan Al- Quran digital, dan sebagainya.

Indra pun berharap UMMA bisa menjadi leading platform pengetahuan dan informasi agama Islam. Adapun sumber data UMMA adalah organisasi Islam, portal berita, komunitas muslim online maupun offline, hingga berbagai institusi juga pusat pendidikan Islam.

"Komunitas muslim bisa memanfaatkan UMMA untuk berdakwah. UMMA bisa jadi Facebook-nya umat Islam," kata Indra.

Pengguna aplikasi UMMA sendiri berusia antara 18-34 tahun. Selanjutnya, dengan inovasi dan kolaborasi bersama Pemdaprov Jabar, Indra siap menghadirkan konten keumatan yang kreatif demi memberi siraman rohani untuk Milenial (Generasi Y) dan Generasi Z.

"Belajar agama tak perlu selalu kaku, UMMA aplikasi lifestyle untuk umat Islam," ujarnya.



 

Pewarta: ASJ

Editor : Ajat Sudrajat


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019