Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, berserta petugas lainnya masih berupaya melakukan pemadaman api yang membakar lahan di puncak Gunung Ciremai, namun terkendala medan, karena terletak di ketinggian 2.667 MDPL.

"Kita terkendala (untuk memadamkan api) karena lokasi kebakaran berada dia tas ketinggian atau puncak Ciremai," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan Agus Mauludin di Kuningan, Kamis.

Selain lokasi kebakaran yang menjadi kendala kata Agus, arah angin yang berubah-ubah juga menyulitkan tim untuk bergerak.

Karena angin bisa meniupkan bara api, sehingga kebakaran lahan semakin meluas dan sulit untuk dikendalikan.

"Arah angin berubah-rubah memicu meluasnya kebakaran hutan lahan dan membuat loncatan bara api," ujarnya.

Tidak hanya alam yang menyulitkan sumber daya manusia, sarana dan prasarana juga sangat terbatas dan itu membuat pemadaman kebakaran tidak bisa cepat.

Kawasan hutan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC), terbakar pada Rabu (7/8) sekitar jam 13.00 WIB dan sampai saat ini masih belum dapat dikendalikan.

"Kepulan asap mulai terlihat pada hari Rabu (7/8) pukul 13.00 WIB dari wilayah Argalingga Kabupaten Majalengka," katanya.

Kebakaran sendiri lanjut Agus terjadi di Blok Gua Walet Puncak Gunung Ciremai, koordinat 6°54'2.63" S 108°23'42.93" T.

Baca juga: Kawasan hutan Gunung Ciremai terbakar belum dapat dipadamkan

Baca juga: Jalur pendakian Gunung Ciremai Kuningan sementara ditutup akibat kebakaran


 

Pewarta: Khaerul Izan

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019