Taman Lalu Lintas, Kota Bandung mulai saat ini memiliki sebuah pesawat tempur berjenis F-5 Tiger yang dijadikan monumen untuk mengingat masa kejayaannya.
Kepala Staf TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal Yuyu Sutisna mengatakan pemberian pesawat tempur bersejarah tersebut sebagai sarana edukasi kepada generasi muda untuk mencintai Dirgantara.
"Pesawat ini sangat berarti bagi kami, sangat bersejarah sekali, khususnya bagi pejabat yang telah "dilahirkan" dari pesawat F-5 ini," kata Yuyu di Taman Lalu Lintas Ade Irma Nasution, Kota Bandung, Jumat.
Pesawat tempur yang dijuluki Sang Macan ini pernah dilibatkan dalam sejumlah operasi menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI. Diantaranya Operasi panah di wilayah Aceh tahun 1990 hingga 1992, Operasi Elang Sakti XII (Operasi Pengamanan Perbatasan NTT tahun 1999), Operasi Garuda Jaya, Operasi Pengamatan Udara Perbatasan Berkelanjutan, Operasi Oscar (Pengamanan Wilayah Perairan Mencegah Penyelundupan Lewat Jalur Laut).
"Saya sendiri juga lahir dari pesawat ini, Alhamdulillah saya memiliki jam terbang di pesawat ini sekitar 2400 jam, sudah cukup banyak, tetapi lebih banyak lagi para senior saya," kata Yuyu.
Sebelumnya pada tahun 1982 salah satu destinasi wisata ternama di Bandung tersebut pernah juga memiliki monumen pesawat BT-13 Harvard yang juga hibah dari TNI AU. Namun, karena kondisi yang tidak layak dan rusak, pesawat tersebut ditarik ke Lanud Husein Sastranegara Bandung.
Sementara itu, Ketua Yayasan Yul Nazarudin mengatakan adanya monumen Pesawat F-5 Tiger ini menjadi wahana pembalajaran bagi anak-anak yang berkunjung ke Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani.
"Taman lalu lintas ini berdiri sejak tahun 1958, mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai taman pendidikan keselamatan berlalu lintas, sebagai taman lingkungan hidup dan sebagai taman rekreasi edukasi bagi anak-anak," kata Yul.*
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019