Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, peran Duta Genre (generasi berencana) sangat dibutuhkan dalam menyampaikan informasi yang efektif kepada para remaja karena kesamaan usia.
Menurutnya, remaja saat ini harus kompetitif dan produktif dengan cara menggeser paradigma mereka dari hal negatif antara lain menjauhi narkoba, menghindari pernikahan dini dan menjauhi seks pra nikah.
"Caranya yang paling pas adalah dinasehati oleh teman sebayanya, nah duta Genre itu adalah cara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) didukung Pemda Provinsi Jabar untuk mengajak nilai-nilai positif yang didorong oleh generasinya," ujar Ridwan Kamil saat membuka dan memberikan motivasi pada malam grand final pemilihan duta Genre Jabar 2019, di El Hotel Royale Bandung, Rabu (26/6) malam.
Peserta yang mengikuti pemilihan duta Genre Jabar ini berjumlah 27 pasang remaja yang mewakili Kabupaten dan Kota.
Selama dua hari mereka telah mendapatkan pembekalan dari berbagai narasumber salah satunya Bunda Genre Jabar Atalia Praratya.
Dalam grand final kali ini para duta Genre menyampaikan visi misinya dan unjuk kreativitas dihadapan para juri. Pemenangnya akan mewakili Jabar pada pemilihan duta Genre Indonesia bulan September 2019 mendatang.
"Mereka akan menyampaikan di lapangan pesan-pesan moral kepada sebayanya," kata Gubernur.
Saat ini Jabar memiliki 3.200 Tempat Informasi dan Konseling (TIK) remaja yang tersebar di sekolah, perguruan tinggi dan di lingkungan masyarakat.
TIK merupakan tempat curhatnya para remaja kepada duta Genre tentang kehidupan atau tumbuh kembangnya sebagai remaja.
"Mudah-mudahan melalui duta Genre ini berhasil dan Jabar jadi percontohan provinsi yang terencana dan produktif mengantarkan Indonesia negara adidaya," tutur Gubernur yang akrab disapa Emil.
Sementara itu, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN pusat, Eka Sulistya Edi Ningsih, mengungkapkan, hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2017 menunjukkan bahwa kelompok sebaya dan orang tua terutama ibu menjadi tempat yang paling banyak dipilih oleh remaja untuk berdiskusi tentang kehidupannya.
Ini membuktikan bahwa remaja membutuhkan peran teman sebaya untuk berbagi informasi yang terkait dengan tumbuh kembangnya sebagai remaja.
"Bayangkan apa jadinya kalau remaja tidak memiliki kemampuan dan informasi yang benar karena itu kehadiran duta Genre ini sangat penting" ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa, kegiatan pemilihan Duta Genre pada dasarnya adalah sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pemberian akses informasi, pendidikan dan konseling kesehatan reproduksi dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja oleh pendidik dan konseler sebaya.
"Mereka adalah representasi dari 63 juta jumlah remaja Indonesia yang mengemban tugas menjadi pendidik sebaya bagi remaja di daerahnya masing-masing," kata Eka.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019
Menurutnya, remaja saat ini harus kompetitif dan produktif dengan cara menggeser paradigma mereka dari hal negatif antara lain menjauhi narkoba, menghindari pernikahan dini dan menjauhi seks pra nikah.
"Caranya yang paling pas adalah dinasehati oleh teman sebayanya, nah duta Genre itu adalah cara Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) didukung Pemda Provinsi Jabar untuk mengajak nilai-nilai positif yang didorong oleh generasinya," ujar Ridwan Kamil saat membuka dan memberikan motivasi pada malam grand final pemilihan duta Genre Jabar 2019, di El Hotel Royale Bandung, Rabu (26/6) malam.
Peserta yang mengikuti pemilihan duta Genre Jabar ini berjumlah 27 pasang remaja yang mewakili Kabupaten dan Kota.
Selama dua hari mereka telah mendapatkan pembekalan dari berbagai narasumber salah satunya Bunda Genre Jabar Atalia Praratya.
Dalam grand final kali ini para duta Genre menyampaikan visi misinya dan unjuk kreativitas dihadapan para juri. Pemenangnya akan mewakili Jabar pada pemilihan duta Genre Indonesia bulan September 2019 mendatang.
"Mereka akan menyampaikan di lapangan pesan-pesan moral kepada sebayanya," kata Gubernur.
Saat ini Jabar memiliki 3.200 Tempat Informasi dan Konseling (TIK) remaja yang tersebar di sekolah, perguruan tinggi dan di lingkungan masyarakat.
TIK merupakan tempat curhatnya para remaja kepada duta Genre tentang kehidupan atau tumbuh kembangnya sebagai remaja.
"Mudah-mudahan melalui duta Genre ini berhasil dan Jabar jadi percontohan provinsi yang terencana dan produktif mengantarkan Indonesia negara adidaya," tutur Gubernur yang akrab disapa Emil.
Sementara itu, Direktur Bina Ketahanan Remaja BKKBN pusat, Eka Sulistya Edi Ningsih, mengungkapkan, hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia tahun 2017 menunjukkan bahwa kelompok sebaya dan orang tua terutama ibu menjadi tempat yang paling banyak dipilih oleh remaja untuk berdiskusi tentang kehidupannya.
Ini membuktikan bahwa remaja membutuhkan peran teman sebaya untuk berbagi informasi yang terkait dengan tumbuh kembangnya sebagai remaja.
"Bayangkan apa jadinya kalau remaja tidak memiliki kemampuan dan informasi yang benar karena itu kehadiran duta Genre ini sangat penting" ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan bahwa, kegiatan pemilihan Duta Genre pada dasarnya adalah sebuah upaya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan pemberian akses informasi, pendidikan dan konseling kesehatan reproduksi dan perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja oleh pendidik dan konseler sebaya.
"Mereka adalah representasi dari 63 juta jumlah remaja Indonesia yang mengemban tugas menjadi pendidik sebaya bagi remaja di daerahnya masing-masing," kata Eka.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2019