Meulaboh (ANTARA) - Musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di tujuh kecamatan di Kabupaten Aceh Barat hingga Rabu (7/8) siang mencapai 121,8 hektare.

Data yang diterima ANTARA dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat,  menyebutkan, ada pun sebaran api yang sudah membakar ratusan hektare lahan di daerah itu meliputi Kecamatan Johan Pahlawan 17 hektare, Samatiga 0,5 hektare, Meureubo 7,2 hektare, Woyla 20 hektare, Bubon 63 hektare, Arongan Lambalek 2,5 hektare serta Kaway XVI seluas 11,6 hektare.

"Dampak kebakaran hutan dan lahan di Aceh Barat sudah menyebabkan kabut asap di masyarakat, dan mengganggu aktivitas dan kesehatan warga," kata Bupati Aceh Barat H Ramli MS di Meulaboh.

Menurutnya, meski pemerintah daerah sudah melakukan berbagai upaya untuk memadamkan api dengan cara menurunkan petugas pemadam dari BPBD, TNI, Polri, serta berbagai petugas dari instansi terkait, namun sebaran api yang membakar hutan dan lahan di daerah itu tetap saja sulit dipadamkan.

Selain itu, sebaran api yang membakar lahan hingga kini masih terus meluas karena lahan yang terbakar, merupakan lahan gambut dan dipengaruhi oleh musim kemarau yang berkepanjangan.

"Karena sudah tidak mampu lagi ditanggulangi di daerah, kita berharap BNPB harus segera mengatasi persoalan ini," kata Ramli MS menambahkan.

Ia khawatir apabila musibah karhutla ini tidak segera ditanggulangi, maka dikhawatirkan kesehatan masyarakat semakin terganggu dengan sebaran kabut asap yang kian hari semakin meluas.

Ramli juga menambahkan, dampak kabut asap juga menyebabkan sejumlah siswa di Aceh Barat pingsan dan menyebabkan proses belajar mengajar anak didik di daerah terjadinya karhutla ikut terganggu.

Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019