Harus ada intervensi dalam pembangunan SDM, agar ketrampilan dan kompetensi angkatan kerja Indonesia mampu bersaing.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri mengadakan pertemuan khusus dengan Menteri Sumber Manusia Malaysia Kula Segaran di Shah Alam, Selangor, Malaysia, untuk membahas kerja sama pelatihan vokasi

Kerja sama pertukaran informasi kebijakan dan program, strategi itu dimaksudkan untuk menghadapi perubahan teknologi dan Industri 4.0 yang berdampak pada sektor ketenagakerjaan serta peningkatan kapasitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan vokasi.

Dalam pertemuan yang berlangsung pada Selasa (7/8) tersebut, Hanif menyatakan pihaknya terus menggenjot pelatihan vokasi sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo yang memprioritaskan pembangunan SDM pada Tahun 2019.

“Harus ada intervensi dalam pembangunan SDM, agar ketrampilan dan kompetensi angkatan kerja Indonesia mampu bersaing. Salah satu cara cepat untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja adalah dengan pelatihan vokasi," kata Hanif dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.

Hanif mengatakan keterampilan vokasi sangat diperlukan sebagai upaya pemerintah untuk memfasilitasi pergerakan bebas bagi pekerja terampil, profesional dan talents di kedua negara pada khususnya, dan di kawasan ASEAN pada umumnya.

Dia mengatakan lembaga pendidikan bertugas mencetak orang/lulusan pencari kerja serta mendukung tugas pokok Kemnaker adalah skilling, upskilling dan reskilling.

“Pelatihan vokasi adalah tanggung jawab semua pihak. Kita semua harus mendukung pekerjaan Kemnaker itu untuk skilling, upskilling dan reskilling,“ kata dia.

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019