Saat ini sekitar 85 persen - 90 persen penyebab padam di wilayah kerja kami disebabkan oleh pohon dan tanam tumbuh milik warga. Untuk menekan gangguan tersebut kami mencanangkan program perang padam
Pontianak (ANTARA) - PLN Bengkayang, Kalimantan Barat, berkomitmen untuk menekan intensitas gangguan, salah satau di antaranya dengan melaksanakan program perang padam.

Manager ULP Bengkayang, Heri Suwanto menyebutkan bahwa kondisi topografi wilayah Kabupaten Bengkayang yang masih didominasi oleh kawasan hutan dan perkebunan milik warga menjadi kendala utama penyebab padam di wilayah kerja unitnya.

“Saat ini sekitar 85 persen - 90 persen penyebab padam di wilayah kerja kami disebabkan oleh pohon dan tanam tumbuh milik warga. Untuk menekan gangguan tersebut kami mencanangkan program perang padam,” ujarnya saat dihubungi di Bengakayang, Senin.

Ia menyebutkan bahwa koordinasi dan komunikasi menjadi faktor utama dalam mengatasi kendala yang ada, terutama dengan aparat pemerintah, tokoh agama serta pemuka masyarakat setempat.

"Untuk penyebaran informasi terkait kegiatan serta aktifitas sehari-hari terutama yang menyangkut layanan kelistrikan, kami telah membentuk grup WhatsApp PLN Bengkayang Menyapa,” papar dia.

Dikatakannya, Grup WhatsApp yang ada sangat efektif dalam menyebarkan berbagai informasi, terutama yang menyangkut layanan kelistrikan seperti info padam dan pemadaman. Sehingga warga dapat dengan cepat mengetahuinya.

“Grup WhatsApp itu sendiri beranggotakan seluruh aparat pemerintah, seperti Camat, Kapolsek, Danramil, Kades, Tokoh Agama serta Tokoh Masyarakat, dan lainnya terutama di daerah yang rawan dan potensi gangguan listrik nya cukup tinggi," kata Heri.

Diakuinya bahwa untuk menekan intensitas padam, PLN Kalbar mencanangkan program perang padam yang wajib dilaksanakan di seluruh unit layanan, termasuk di PLN Bengkayang. Program perang padam ini diharapkan dapat menekan angka kejadian padam, sekaligus meningkatkan kualitas pasokan listrik ke pelanggan.

"Sebelum kegiatan perang padam ini dilaksanakan, intensitas gangguan listrik cukup tinggi, dalam sehari bisa terjadi 6 - 10 kali gangguan. Namun sejak dilaksanakan, saat ini paling hanya 1 - 2 kali saja, itu pun proses recovery nya lebih cepat kita lakukan, rata-rata dibawah 30 menit. Kecuali kalau lokasi kejadiannya jauh atau gangguan yang disebabkan pohon tumbang, upaya pemulihannya bisa lebih dari 1 jam," papar dia.

PLN ULP Bengkayang membawahi 7 unit layanan, yakni Kantor Jaga Samalantan, Pos Pelayanan Monterado, Pos Pelayanan Ledo, Kantor Jaga Sanggau Ledo, Kantor Jaga Seluas, Lisdes Cempaka,dan PLTS Sidding. Kemudian, melayani 36.955 pelanggan yang terdiri dari 14.659 pelanggan pasca bayar, dan 22.296 pelanggan prabayar, PLN Bengkayang menghasilkan omzet sekitar Rp2,3 miliar tiap bulannya.

"Untuk melayani pelanggan dengan baik, saat ini kami memiliki 303 buah trafo distribusi dengan total kapasitas sebesar20.039 kVA. Kami berusaha untuk terus meningkatkan mutu layanan kepada pelanggan," kata Heri.

Dalam menyalurkan energi listrik ke pelanggan, PLN Bengkayang memiliki 5 penyulang, yakni Penyulang Pucuk Rebung sepanjang 13,5 kms, Penyulang Magmagan sepanjang 49,39 kms, Penyulang Sayung sepanjang 50 kms, Penyulang Samalantan sepanjang 85,95 kms, dan yang terpanjang penyulang Doyot hingga ke Jagoi Babang sepanjang 283,30 kms.

"Untuk menjaga kualitas layanan, pihaknya mengakui harus terus memantau kondisi penyulang yang ada, harus memastikan bersih dari gangguan pohon dan tanam tumbuh milik warga. Upaya pemangkasan pohon dan pembersihan jaringan kami lakukan secara rutin setiap hari," jelas Heri.

Dalam melaksanakan tugas dirinya mengakui kerap mengingatkan seluruh karyawan untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja. Membiasakan briefing dan berdoa sebelum melakukan aktifitas. Penggunaan APD secara lengkap dan benar, serta memastikan seluruh aktifitas berjalan sesuai dengan aturan dan SOP yang berlaku.

"Untuk memberikan layanan terbaik, kami akan hadapi segala kendala yang ada meski harus melewati medan yang berat, pantang menyerah sebelum listrik menyala dirumah pelanggan," kata Heri.

Baca juga: PLN tambah desa berlistrik di Kalbar

Baca juga: Kisah Ridho mengabdi di PLN dan bertugas di batas negeri.

Baca juga: PLN : di Kalbar 99 persen pemadaman disebabkan tali layang - layang

 

Pewarta: Dedi
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019