Jayapura (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) minta agar tim dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua segera turun melihat lokasi galangan kapal di tengan hutan, tepatnya di KM 102 Kampung Siriwo, Distrik Siriwo, Kabupaten Nabire.

"Saya minta agar ada tim dari Pemprov Papua untuk kunjungi lokasi pembuatan kapal di tengah hutan Nabire," kata John NR Gobay, anggota Komisi II DPRP dari jalur pengangkatan kursi Otsus di Kota Jayapura, Sabtu.

Selain itu, John juga menyarankan agar Komisi IV DPRP segera memanggil Kepala Dinas ESDM Provinsi Papua dan Dinas Pendapatan Daerah Papua serta Dinas Perhubungan Papua untuk memberikan klarifikasi soal galangan kapal yang menjadi viral di media sosial.

"Para kepala dinas ini dipanggil agar bisa menjelaskan mengapa ada galangan kapal di tengah hutan dan ditengarai tidak punya izin serta akan mengeruk emas di Sungai Siriwo," katanya.

Sementara untuk tim dari Pemprov Papua, kata dia, harus segera ke Siriwo guna melihat lebih dekat apa saja yang terjadi di dalam galangan kapal tersebut, karena perusahaan yang membuat kapal tersebut dilaporkan ilegal dan bisa merugikan pemerintah dari sektor ekonomi.

"Jadi, bukan di Siriwo saja tempat galangan kapal tersebut, tetapi bisa melihat lebih banyak lagi di sekitar lokasi itu. Karena banyak pertambangan liar dan merusak alam dan tidak menguntungkan warga serta pemerintah," katanya.

John menyarankan agar Pemprov Papua mengevaluasi izin pertambangan yang ada di seluruh kabupaten dan kota yang ada di Bumi Cenderawasih itu, karena ada maladministrasi, seperti contoh sebagaimana direkomendasikan oleh Ombudsman RI wilayah Papua bahwa terhadap perusahaan PT Pasific Mining Jaya di Nabire.

"Ada izin-izin lainnya yang tidak dipenuhi, maka itu harus dievaluasi izin tambang dari perusahaan tersebut. Ini baru contoh saja, pasti ada perusahaan tambang lainnya juga yang tidak punya izin lainnya, seperti yang di lokasi pembuatan kapal di tengah hutan Nabire," katanya.

John mengaku telah mendapat laporan dari warga dan melihat langsung di lokasi galangan kapal tengah hutan Nabire, bahwa ada yang janggal dengan perusahaan tersebut.

"Saya sudah temui dan laporkan hal ini ke Pak Sekda Papua TEA Heri Dosinaen terkait galangan kapal di tengah hutan itu," katanya.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019