Beberapa waktu lalu rombongan dari Habibie Centre dan Dompet Dhuafa sudah bertemu dengan kami. Inti dari pertemuan tersebut, agar bagaimana mereka bisa bertemu dengan para petani
Mamuju (ANTARA) - Pengelolaan sektor pertanian di Kabupaten Majene Provinsi Sulawesi Barat makin mendapat perhatian dari berbagai pihak, salah satunya dari Dompet Dhuafa, yang meminta difasilitasi bertemu dengan petani di daerah itu.

Hal itu disampaikan Bupati Majene Fahmi Massiara, pada sosialisasi dan lokakarya pembangunan kawasan agroindustri kelapa sebagai komoditas unggulan di Majene, Kamis.

"Beberapa waktu lalu rombongan dari Habibie Centre dan Dompet Dhuafa sudah bertemu dengan kami. Inti dari pertemuan tersebut, agar bagaimana mereka bisa bertemu dengan para petani," kata Fahmi Massiara.

Selama ini kata Bupati, petani, khususnya yang ada di daerah itu hanya fokus pada metode petik-jual, sementara yang diharapkan agar para petani bisa melaksanakan konsep petik, olah, jual.

Selain konsep petik-jual tambahnya, masih ada kendala yang dihadapi oleh para petani, salah satunya para petani masih banyak yang berhubungan langsung dengan para tengkulak.

Bupati menyampaikan bahwa keseriusan Dompet Dhuafa tersebut akan ditindaklanjuti Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Majene melalui BUMDes masing-masing desa.

Ia juga mengatakan bahwa sudah sepantasnya produk hasil olahan pertanian di perkenalkan, dengan membuat brand lokal Majene.

"Semisal Kopi Tallambalao dan sebagainya. Masih banyak tanaman keras lainnya yang ada di Majene, bukan hanya kelapa tetapi ada juga kemiri, cengkih, kopi dan coklat. Kemarin di Dinas PMD juga telah melaunching beberapa produk lokal seperti kecap. Tentu yang harus jadi perhatian agar semua produk tersebut didaftarkan di BPOM," jelas Fahmi Massiara.

Baca juga: Pemberdayaan sektor ekonomi untuk tekan angka kemiskinan

Baca juga: Dompet Dhuafa bantu korban gempa Nepal

 

Pewarta: Amirullah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019