Jakarta (ANTARA) - Masyarakat yang ingin memeriksakan kesehatannya di laboratorium dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu, bukan berdasarkan keinginan sendiri.

"Kapan waktunya untuk melakukan pemeriksaan. Yang terbaik kalau ada dokter dan minta pemeriksaan sesuai kebutuhan," kata dokter penanggung jawab laboratorium RS St Carolus dr Bettia M Berawi Sp.PK di Jakarta, Selasa.

Bettia tidak menampik ada orang yang memiliki kewaspadaan dini dan berdasarkan keinginan sendiri melakukan pemeriksaan kesehatan di laboratorium tanpa berkonsultasi kepada dokter terlebih dulu.

Namun dia mengatakan alangkah baiknya bila pemeriksaan kesehatan laboratorium dilakukan dengan konsultasi dokter agar tes kesehatan yang dilakukan lebih terarah.

"Berlebihan atau tidak periksa duluan tanpa ke dokter, tapi kadang sayang ketika menemui dokter ada tes yang kurang, nanti diperiksa dua kali. Jadi itu pentingnya konsultasi dengan dokter," kata Bettia.

Pemeriksaan kesehatan dikaitkan dengan pencegahan penyakit secara dini agar bisa mendapatkan pengobatan lebih optimal dan persentase kesembuhan semakin tinggi.

Ada beberapa tes kesehatan yang bisa dilakukan baik bagi orang sehat secara umum, khusus untuk perempuan, dan untuk laki-laki.

"Secara umum yang diperiksa untuk mengetahui atau deteksi dini adanya risiko penyakit jantung koroner, diabetes, gagal ginjal," kata Bettia.

Selain itu juga diperlukan pemeriksaan darah lengkap untuk mengetahui hematologi, kadar hemoglobin, leukosit, dan trombosit dalam darah.

Untuk perempuan sangat dianjurkan pencegahan penyakit kanker yang paling banyak diderita oleh wanita di Indonesia yaitu kanker payudara dan kanker mulut rahim.

Perempuan dewasa dianjurkan untuk memeriksakan payudara sendiri untuk pencegahan kanker payudara. Sementara untuk pencegahan kanker serviks atau mulut rahim diperlukan pemeriksaan inspeksi visual asam (IVA) atau papsmear yang membutuhkan tenaga kesehatan dan laboratorium klinik.

Untuk laki-laki biasanya dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui penyakit prostat yang biasa diidap pada pria lanjut usia.

Baca juga: Dokter anjurkan periksa kesehatan laboratorium setahun sekali

Baca juga: Teknologi TLA Abbott percepat hasil tes laboratorium


Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019