Teknologi TLA ini berfungsi untuk mendapatkan diagnosa yang lebih baik, hasil yang lebih cepat untuk pelanggan, dan termasuk salah satunya memperbaiki proses
Jakarta (ANTARA) - Teknologi Total Laboratory Automation (TLA) yang dikembangkan oleh perusahaan kesehatan Abbott dapat mempercepat hasil tes laboratorium, meningkatkan kualitas proses pengerjaan serta efisiensi tenaga kerja dalam lima bulan.

Presiden Direktur Laboratorium Klinik Prodia Dewi Muliaty di Jakarta, Selasa (9/7), mengatakan kerja sama Prodia dengan Abbott bertujuan untuk mempercepat hasil tes laboratorium dan meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi.

"Prodia berinisiatif untuk memperbarui sistem otomatisasi kami. Dengan teknologi diagnostik baru milik Abbott, Prodia dapat meningkatkan waktu penyelesaian hasil pemeriksaan (turnaround time) yang lebih cepat, mengurangi potensi kesalahan manusia, dan membantu karyawan kami untuk mengerjakan tugas-tugas baru," kata Dewi.

General Manager Abbott Indonesia I Putu Edi Mahadi menyebutkan teknologi TLA ini berfungsi untuk mendapatkan diagnosa yang lebih baik, hasil yang lebih cepat untuk pelanggan, dan termasuk salah satunya memperbaiki proses.

"Tujuannya diharapkan bisa mempercepat proses sampel yang ada di laboratorium, turunkan human error, kualitas yang dihasilkan jauh lebih baik, sekaligus efisiensi dalam proses laboratorium, dan menyederhanakan work flow di laboratorium," kata Edi.

Ia menjelaskan penambahan otomasi atau penggunaan mesin otomatis ke dalam pengujian laboratorium diagnostik di desain untuk membantu mengurangi waktu penyelesaian suatu hasil pemeriksaan.

Selain itu juga berfungsi mengurangi kesalahan yang muncul dari proses manual seperti kesalahan pelabelan, dan meningkatkan efisiensi proses di setiap tahap yang dimungkinkan oleh sebuah sistem automasi dan perangkat antara ("middleware").

Perusahaan jaringan laboratorium klinik Prodia bekerja sama dengan Abbott untuk bermitra selama tujuh tahun hingga Desember 2025 guna penyediaan Total Laboratory Automation (TLA) dan informatika di laboratorium pusat rujukan nasional yang berada Jakarta.

Kerja sama ini mencakup Accelerator A3600 track yang membantu menghubungkan platform diagnosis dengan mengotomasikan proses pra-analitik, analitik,hingga pascaanalitik, Architect c8000 analyzer untuk pengujian kimia klinis, Architect i2000 analyzer untuk pengujian imunologi, dan AlinIQ Analyzer Management System (AMS) perangkat antara untuk pengawasan secara waktu nyata berbagai proses pekerjaan laboratorium.

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019