Forum ini adalah pertemuan yang sangat penting (sektor pertahanan) untuk secara bersama-sama mencari kesamaan pandangan di dalam menghadapi persoalan dan tantangan
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan Indonesia International Defense Science Seminar (IIDSS) kini menjadi salah satu forum penting untuk memperkuat komunikasi negara-negara di kawasan Indo-Pasifik, khususnya soal pertahanan.

"Forum ini adalah pertemuan yang sangat penting (sektor pertahanan) untuk secara bersama-sama mencari kesamaan pandangan di dalam menghadapi persoalan dan tantangan," kata Menhan Ryamizard Ryacudu saat membuka kegiatan IIDSS 2019 di Jakarta, Senin.

Pada forum tersebut, setiap negara dapat berbagi model persoalan pertahanan dan solusi serta kemungkinan kerja sama guna mengatasi gangguan kamanan lintas negara.

Baca juga: Unhan fokuskan tema IIDSS 2019 pada terorisme dan bencana alam

Apalagi patut diingat Indo-Pasifik merupakan kawasan yang sangat diperhitungkan dunia, karena 40 persen perekonomian global atau 5,8 triliun dolar AS bergulir di sana.

"Tentunya Indo-Pasifik akan selalu menjadi sentra geopolitik dan ekonomi, dan menjadi ajang perebutan pengaruh dengan menggunakan berbagai macam cara," kata dia.

Terjalinnya komunikasi yang baik antar negara di Indo-Pasifik menurut dia tentu akan lebih memudahkan dalam menyelesaikan ancaman-ancaman perebutan geopolitik, perekonomian, dan juga personal ideologi.

Baca juga: Menhan serukan perlu resolusi baru untuk keamanan global

Pada IIDSS 2019 ini, Universitas Pertahanan selaku penyelenggara menyuguhkan tema "Enhancing Defense Cooperation to Deal with Terrorism. Cyber Threats and Natural Disaster" yakni meningkatkan kerjasama pertahanan dalam mengahadapi ancaman terorisme, dunia siber dan bencana alam.

Seminar tersebut mengundang pakar pertahanan dunia, rektor atau dekan dari beberapa universitas pertahanan dunia. IIDSS juga mengundang duta besar negara sahabat, atase pertahanan, kepala organisasi internasional dan lembaga think tank dari berbagai negara dunia serta pengamat militer.

Baca juga: Menhan tunggu penyelidikan helikopter MI-17 hilang kontak

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019