Jakarta (ANTARA) - Kepala Bagian Pertumbuhan Bisnis MRA Media Iwet Ramadhan mengatakan konten audio ataupun video digital melalui saluran Internet atau podcast bukan merupakan ancaman bagi kelangsungan bisnis media radio.

"Radio memang media konvensional, tapi sekarang harus bisa bertransformasi ke berbagai medium, termasuk podcast," kata Iwet di Jakarta, Kamis.

Meskipun memiliki pendengar yang banyak, menurut Iwet, perusahaan radio perlu terus memperluas cakupan pendengarnya ke berbagai medium. "Dengan begitu, pendengar konten yang diproduksi radio juga makin banyak," katanya.

Iwet mengatakan stasiun radio yang berada di bawah naungan MRA Media seperti Hard Rock FM, Trax, I-Radio, dan Brava Radio sudah merambah podcast sebagai salah satu saluran kontennya.

"Kami ada program pendek 'Insert' yaitu konten pengetahuan dan tips dari para ahli yang menjadi tamu dalam acara di radio-radio kami," kata Iwet.

Rekaman materi yang disampaikan para ahli itu akan dipotong dan dikemas tanpa iklan sebelum diunggah melalui situs masing-masing radio MRA.

Baca juga: Kemkominfo luncurkan one day service perizinan frekuensi radio

"Ke depannya, podcast dari radio-radio MRA bukan hanya disebarkan melalui situs Internet, melainkan juga melalui medium yang lain," katanya.

Pasar penikmat konten podcast di Indonesia, menurut Iwet, semakin meningkat meskipun sebaran pendengar mereka belum terlalu merata.

"Itu karena sebaran infrastruktur Internet di Indonesia juga belum merata," ujarnya.

Namun, upaya pemerintah untuk meningkatkan sebaran infrastruktur Internet yang semakin merata menyakinkan Iwet  terhadap bisnis radio melalui podcast.

membuat Iwet yakin bahwa bisnis radio untuk merambah sektor "podcast" akan semakin baik.

Senada dengan Iwet, penyiar senior Steny Agustaf mengatakan radio sebaiknya tidak tertinggal dengan kemajuan teknologi informasi di dunia.

"Banyak tamu di radio memberikan wawasan tentang keilmuan mereka. Wawasan itu yang dapat berguna bagi pendengar. Podcast dari mereka seharusnya bisa menjadi peluang bagi bisnis radio untuk meraih pendengar baru," kata Steny.

Baca juga: Spotify tiru radio, bisa dengarkan musik dan berita sambil nyetir

Pewarta: Aditya Pradana Putra
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019