berjualan di marketplace relatif lebih aman karena peran pihak ketiga yang meminimalisasi tindak penipuan
Jakarta (ANTARA) - Ratusan UMKM dan pedagang di enam pasar grosir dan tradisional di Surabaya, Jawa Timur, diajak untuk go online dengan membuka toko online di marketplace sebagai upaya untuk memperluas jangkauan pasar ke bisnis digital.

Kasubdit Pengembangan Ekonomi Digital Pariwisata, Transportasi, dan Perdagangan Kementerian Komunikasi dan Informatika Sumarno di Jakarta, Kamis, mengatakan pihaknya mendorong lebih banyak para pelaku UMKM termasuk para pedagang di pasar-pasar tradisional untuk memasuki pasar digital.

“Salah satu upaya yang kami lakukan adalah menggelar acara Grebeg Pasar UMKM Go Online di Surabaya dan kami merekrut Relawan Pandu Digital yang membantu UMKM buka toko online,” katanya.

Menurut dia, melalui sosialisasi dan pendampingan para pedagang mikro, kecil dan menengah di Surabaya diharapkan UMKM bisa memperluas bisnisnya ke pasar digital.

Setelah go online, pedagang di Pusat Grosir Surabaya (PGS) misalnya kini pun mulai dilanggan oleh pedagang atau reseller yang menjual produk secara eceran melalui media sosial seperti facebook, instagram, line, juga whatsapp.

“Berjualan di marketplace ini kami harapkan bisa meningkatkan pendapatan mereka. Selain pasar yang luas, banyak promo dari operator marketplace, berjualan di marketplace relatif lebih aman karena peran pihak ketiga yang meminimalisasi tindak penipuan,” katanya.

Selain meminimalisasi kasus penipuan, berjualan online melalui marketplace memiliki kelebihan lain perihal administrasi kata dia karena operator marketplace telah membuat sistem sedemikian rupa hingga semua transaksi tercatat dan pemilik toko online tak perlu lagi direpotkan soal pembukuan.

Pihaknya optimistis bisa mencapai target 2000 pedagang UMKM yang on-boarding ke marketplace pada acara Grebeg Pasar di Kota Surabaya.

“Surabaya adalah kota besar, pola pikir masyarakatnya pasti juga sudah modern. Saya yakin target 2000 UMKM on-boarding tidak sulit karena mungkin hanya butuh pendampingan karena membuka toko online itu kan butuh langkah-langkah yang kadang pedagang kurang faham,” kata Sumarno.

Grebeg Pasar Surabaya diselenggarakan selama dua belas hari mulai 28 Juni hingga 11 Juli 2019 dengan menyasar enam pasar yaitu DTC, Pasar Wonokromo, Pusat Grosir Surabaya, Pasar Jembatan Merah, Pasar Kapasan, dan Pasar Tambak Rejo dengan target dapat mem-boardingkan 2000 pedagang ke marketplace.

Sebanyak 24 Relawan Pandu Digital yang telah diberikan pelatihan diterjunkan untuk membantu para pedagang pasar go online.

Rencananya Grebeg Pasar pada tahun ini akan hadir di beberapa Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019