..pengolahan dan menjaga sumber air harus dilakukan secara baik dan berkelanjutan agar tidak mengeluarkan biaya terlalu besar apabila terjadi desakan kebutuhan seperti kelangkaan air bersih.
Jakarta (ANTARA) - Pengamat lingkungan hidup dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Suprihatin mengatakan pemerintah perlu mengeluarkan investasi atau biaya dalam jumlah besar apabila ingin mengolah air sungai menjadi air bersih sebagai kebutuhan masyarakat di Jakarta.

"Kalau diolah sebenarnya bisa ya, hanya saja pertama perlu ongkos besar dan kedua risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan," kata Suprihatin saat dihubungi di Jakarta, Senin.

Dari sisi teknologi, ujar dia, air bisa saja dijernihkan namun belum tentu menghilangkan semua zat-zat berbahaya yang terkandung sehinga indikasi air jernih belum sepenuhnya aman.

"Oleh karena itu saya berpandangan jika diolah pun dan mengeluarkan biaya besar, hal tersebut kurang bisa menjamin sebagai ukuran satu-satunya," ujar dia.
Baca juga: Indonesia-AS-Swiss bermitra untuk sediakan air bersih di perkotaan

Terkait pengolahan dan upaya menjaga kualitas air, ia menyarankan agar pemerintah bisa mencontoh kota maju salah satunya Stuttgart, Jerman, di mana sumber air dibuat begitu aman dengan peralatan instalasi jaringan modern. Hal tersebut juga bisa diterapkan di Indonesia, namun membutuhkan biaya besar.

"Ketika saya tinggal di Jerman, instalasi air di sana dimodali begitu besar sehingga buat saluran yang jauh pun tidak masalah tetapi membutuhkan biaya besar," ujar dia.

Pada zaman kolonial Belanda, menurut Suprihatin, kebutuhan air di Jakarta dipasok dari Bogor, Jawa Barat, dengan menggunakan saluran yang cukup besar. Hal itu sengaja dilakukan agar air di Bogor tidak terbuang begitu saja.
Baca juga: Pengamat: pemerintah perlu lakukan konservasi sumber air

Secara umum ia berpandangan pengolahan air bersih tetap harus mengeluarkan biaya besar dengan jangkauan jangka panjang, karenanya air menjadi kebutuhan pokok dan harus dipenuhi.

Terakhir, ia menambahkan pengolahan dan menjaga sumber air harus dilakukan secara baik dan berkelanjutan agar tidak mengeluarkan biaya terlalu besar apabila terjadi desakan kebutuhan seperti kelangkaan air bersih.

Baca juga: Pengamat: Perbanyak pembuatan embung atasi kemarau
Baca juga: Warga Cilegon susuri hutan untuk dapat air bersih

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2019