Penyebab keracunan diduga dari ikan pindang yang dijual pedagang keliling
Cianjur (ANTARA) - Dua orang meninggal dunia dan puluhan orang lainnya menjalani perawatan di Puskesmas Sindangbarang, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, Jawa Barat, diduga akibat keracunan setelah mengonsumsi ikan pindang yang dibeli saat acara perpisahan sekolah.
​​​
Tercatat 70 warga Desa Jayagiri, Kecamatan Sindangbarang, menjalani perawatan di puskesmas setempat setelah mengkonsumsi ikan pindang yang mereka beli di halaman SDN Ciseureuh saat ada acara perpisahan.

"Dua orang diantaranya meninggal dunia dan beberapa orang harus dirawat secara intensif di Puskesmas dan di rumah. Keracunan massal tersebut pertama kali diketahui setelah beberapa orang warga mengeluhkan pusing, mual dan muntah-muntah," kata Kapolsek Sindangbarang AKP Nandang saat dihubungi wartawan Sabtu.

Ia menjelaskan, awalnya warga menduga hal tersebut karena kondisi tubuh yang berubah akibat cuaca yang memasuki peralihan musim, namun jumlahnya terus bertambah, hingga sore tercatat 20 orang masih menjalani perawatan intensif di Puskemas setempat.

Sedangkan dua orang warga meninggal akibat keracunan makanan yaitu Ahmad Sadili (56) dan Rindi (11) yang sempat dibawa ke Puskesmas, namun nyawanya tidak tertolong.

"Penyebab keracunan diduga dari ikan pindang yang dijual pedagang keliling saat acara perpisahan sekolah SDN Ciseureuh di Desa Jayagiri," katanya.

Sementara beberapa orang korban mengeluhkan hal yang sama, merasakan pusing, mual-mual dan muntah selang beberapa saat setelah mengkonsumsi ikan pindang.

"Sekitar setengah jam setelah mengkonsumsi ikan pindang, tiba-tiba kepala menjadi pusing, perut mual-mual dan muntah. Perut seperti dikuras, sehingga kami membawa anak dan istri yang mengalami keracunan ke Puskesmas," kata Iman keluarga korban keracunan.

Baca juga: Cianjur catat 4 KLB keracunan sepanjang 2018
Baca juga: 79 warga Desa Ciranjang Cianjur keracunan makanan
Baca juga: Puluhan warga keracunan mendapat perawatan medis

Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019