London (ANTARA) - Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan keterkejutannya dengan cepatnya penyusutan gunung es yang ia ketahui dari liburan jalan kaki tahun-demi- tahun di Pegunungan Alpen Swiss telah memperkuat tekadnya untuk menetapkan sasaran nol karbon Inggris pada 2050.

Dengan dampak dari kenaikan temperatur lebih cepat dari yang telah diramalkan kebanyakan model, para ilmuwan melihat penyusutan gletser Alpen sebagai tanda peringatan lain bahwa iklim Bumi condong ke arah ujung yang berbahaya.

"Suami saya dan saya menikmati berjalan-jalan di Alpen Swiss saat kami liburan. Ada tempat khusus yang kami datangi," kata May kepada podcast Outrage and Optimism yang dituan-rumahi oleh perunding papan atas mengenai iklim PBB Christiana Figueres.

"Dan selama dasawarsa belakangan ini, lebih dari satu dasawarsa barangkali, di satu tempat khusus, kami telah melihat gletser menyusut dengan langkah yang takkan anda duga gletser bergerak," kata May di podcast itu, yang direkam pada Selasa malam (18/6).

Meskipun para ilmuwan mengatakan krisis iklim menambah parah bencana alam dari banjir sampai kebakaran hutan, perubahan yang berjalan lamban tapi makin nyata pada landskap alam juga membuat makin banyak orang kehilangan tempat tinggal.

Gelombang panas di Belahan Bumi Utara pada musim panas lalu termasuk di antara faktor yang memotivasi orang untuk bergabung dalam gerakan pembangkangan sipil Extinction Rebellion, yang memaksa parlemen Inggris mengumumkan "keadaan darurat iklim" simbolis pada Mei.

Inggris menjadi negara G7 pertama yang menetapkan sasaran nol karbon sampai 2050 menjadi hukum pekan lalu --tindakan yang sejalan dengan Kesepakatan Paris 2015 guna mengekang buangan gas rumah kaca, yang Figueres memainkan peran penting dalam penyampaiannya.

Walaupun keputusan pemerintah Inggris untuk mendukung pengorekan lubang bekas penimbunan energi, penghentian subsidi buat energi Matahari dan dukungan buat landasan pacu ketiga di Bandar Udara Heathrow, London, telah menimbulkan pertanyaan mengenai komitmen bagi ekonomi rendah-karbon, May mengatakan ia berharap negara lain akan mensahkan sasaran serupa.

Inggris pada Selasa menyatakan akan berusaha menjadi tuan rumah pembicaraan iklim PBB pada 2020, dengan Italia menjadi pembuka sidang. Tahun depan adalah tahap penting bagi Kesepakatan Paris, saat semua negara dijadwalkan mengumumkan pemotongan buangan gas yang lebih ambisius.

Sumber: Reuters
Baca juga: Arus samudra tingkatkan erosi gletser Kutub Utara
Baca juga: Sepertiga gletser di Himalaya terancam cair karena perubahan iklim
Baca juga: Gletser utama di China meleleh akibat perubahan iklim
Baca juga: Rotasi Bumi melambat gara-gara es mencair

​​​​​​​Baca juga: Inggris targetkan kurangi 80% emisi CO2 pada 2050

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019