Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Festival balon udara yang digelar jajaran pengurus cabang GP Ansor Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, pada Kamis pagi berlangsung meriah dengan berbagai corak balon kreasi berbahan plastik warna-warni tersebut.

Acara yang digelar di dalam stadion Menak Sopal bekerjasama dengan jajaran Pemkab dan Polres Trenggalek mulai pukul 06.00 WIB itu diikuti oleh belasan kelompok peserta dari berbagai penjuru desa di Trenggalek.

Balon-balon berisi gas karbonmonoksida dari asap pembakaran kertas dan daun kelapa yang sudah kering itu mengudara tanpa menggunakan sumbu api. Balon mengudara tenang dan tidak terbang liar karena ditambat tali.

"Festival ini untuk mengedukasi warga agar tidak menaikkan balon udara sembarangan karena bisa membahayakan keselamatan," kata Ketua Panitia Festival Balon Udara 2019, Izzuddin Zakki Hafla dikinfirmasi di sela kegiatan.

 
Sejumlah balon udara kreasi mengudara di atas stadion Menak Sopal, Trenggalek, Kamis (13/6/2019). (Ist/humas Pemkab Trenggalek)



Dia memastikan balon-balon udara tersebut aman untuk lalu lintas udara (jalur penerbangan) dan risiko-risiko miring akibat balon udara yang selama ini menghantui.

Zakki menyebutkan bahwasanya festival diselenggarakan karena melihat antusias masyarakat yang mempertahankan tradisi melepas balon udara setiap hari raya.

"Tradisi ini sekarang bertentangan dengan peraturan udara yang bisa mengganggu penerbangan, maka dari itu kita fasilitasi bagi masyarakat yang hobi membuat balon untuk membuat balon bukan secara liar melainkan kita tandingkan di sini," tutur Zaki yang juga Ketua PC Ansor Trenggalek.

Jadi para penghobi balon difasilitasi, dibikinkan tempat, disediakan hadiah sehingga tidak mengganggu penerbangan karena balon balon yang nantinya dilombakan itu ditambat dan tidak diberikan sumbu api sehingga menjadi hiburan tersendiri.

Zakki berharap ke depan masyarakat tidak lagi menerbangkan balon akan tetapi semuanya berkumpul menerbangkan balon bersama-sama di dalam satu Festival Balon Kabupaten Trenggalek.

Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo mengapresiasi upaya PC Ansor Trenggalek yang mau memfasilitasi masyarakat untuk menerbangkan balon dalam suatu festival sehingga penerbangan balon secara liar dapat diminimalisir dan dicegah.

"Alhamdulillah balon-balon udara ini ditambat dan tidak menggunakan sumbu api, karena kalau tidak ditambat dan lepas bebas akan berpotensi terganggunya jalur lintas udara," kata Didit.

Selain itu balon udara yang lepas bebas juga berpotensi mengakibatkan gangguan jaringan listrik dan kebakaran lingkungan pemukiman, perkebunan dan persawahan, katanya. "Kemarin ada laporan balon udara menyangkut di kabel listrik bertegangan tinggi, sehingga mengakibatkan pemadaman listrik," ucapnya.

Semoga dengan festival seperti ini masyarakat tidak lagi menerbangkan balon secara liar dan festival ini bisa menjadi destinasi wisata bagi masyarakat, kata Didit.

Senada, perwakilan Pemkab Trenggalek yang hadir juga turut mengapresiasi kegiatan ini.

 
Sejumlah balon udara kreasi mengudara di atas stadion Menak Sopal, Trenggalek, Kamis (13/6/2019). (Ist/humas Pemkab Trenggalek)



"Ke depan semoga festival balon ini bisa direncanakan lebih matang lagi, melihat antusias masyarakat terhadap kegiatan ini cukup baik," kata Asisten Pemerintahan dan Kesra mewakili Pemerintah Kabupaten Trenggalek Sugeng Widodo.

Dengan persiapan lebih matang, tentunya festival ini dapat menjadi embrio event wisata masyarakat yang bisa di agenda setiap tahun, katanya.*


Baca juga: Gubernur Jawa Tengah tak akan berkompromi soal pelepasan balon liar

Baca juga: 105 peserta siap meriahkan Festival Balon Pekalongan

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019