Hasil pendataan kami bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, puncak arus mudik justru terjadi pada H-6 Lebaran
Banyumas (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Banyumas Ajun Komisaris Besar Polisi Bambang Yudhantara Salamun memperkirakan arus mudik di jalur selatan Jawa Tengah, khususnya yang melintasi Kabupaten Banyumas telah mencapai puncaknya.

"Hasil pendataan kami bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, puncak arus mudik justru terjadi pada H-6 Lebaran," katanya di Pos Pelayanan Terpadu Lebaran 2019 Polres Banyumas, simpang SPBU Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Minggu sore.

Ia mengatakan hal itu diketahui berdasarkan data volume kendaraan yang masuk ke wilayah Banyumas melalui Ajibarang pada H-6 Lebaran sekitar 86.000 unit.

"Kalau sekarang-sekarang ini sudah sekitar 25.000-30.000 kendaraan. Jadi peningkatan volume kendaraan terjadi pada H-6 Lebaran," kata Kapolres.

Menurut dia, kendaraan-kendaraan pemudik yang datang dari arah Brebes/Jakarta melalui Ajibarang itu ada yang menjadikan wilayah Banyumas sebagai tujuan mudik dan ada pula yang menjadikannya sebagai perlintasan karena akan ke Yogyakarta atau kota-kota lainnya.

Berdasarkan pendataan yang dilakukan oleh Polres Banyumas dan Dinhub Kabupaten Banyumas, volume kendaraan yang masuk wilayah tersebut melalui Ajibaran maupun Wangon pada H-7 Lebaran sebanyak 42.000 unit, H-6 Lebaran sebanyak 111.086 unit, H-5 Lebaran sebanyak 53.373 unit, dan H-4 Lebaran sebanyak 60.741 unit.

Dari pantauan Antara di simpang SPBU Ajibarang, arus kendaraan yang melintas di ruas Brebes-Ajibarang pada Minggu (2/6) sore mengalami peningkatan dari kondisi pada Minggu pagi hingga siang hari.

Kendati demikian, arus kendaraan yang melintas di jalan penghubung jalur pantura dengan jalur selatan Jateng itu tetap lancar tanpa adanya kemacetan yang berarti.

Sementara itu di simpang Klapagading, Wangon, yang merupakan pertemuan arus kendaraan dari arah Ajibarang/Brebes dengan arus kendaraan dari arah Bandung, pada Minggu (2/6) sore terpantau ramai lancar.

 

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019