Seiring selesainya pembangunan infrastruktur tol Trans Jawa yang terhubung dari Merak, Banten hingga Probolinggo, Jawa Timur, tentu akan semakin mempermudah dan memperlancar bagi pemudik lantaran bisa memangkas waktu perjalanan
Jakarta (ANTARA) - Ketua DPR Bambang Soesatyo 
mengingatkan pemudik untuk senantiasa mematuhi rambu lalu lintas, terutama di jalan tol mengingat saat ini berbagai infrastruktur tol seperti Trans Jawa telah menjadi andalan rute bagi banyak warga untuk pulang ke kampungnya masing-masing.

"Seiring selesainya pembangunan infrastruktur tol Trans Jawa yang terhubung dari Merak, Banten hingga Probolinggo, Jawa Timur, tentu akan semakin mempermudah dan memperlancar bagi pemudik lantaran bisa memangkas waktu perjalanan," kata Bambang Soesatyo dalam rilis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia mengingatkan bahwa tol Trans Jawa saat ini telah menjadi magnet pemudik, bahkan Kementerian Perhubungan memperkirakan hingga sebanyak 150.000 kendaraan akan melintas setiap harinya.

Namun, ujar dia, jangan sampai telah baiknya infrastruktur yang ada malah membuat pemudik lengah dalam berkendara.

"Mengingat akan padatnya sejumlah jalan yang akan dilalui oleh pemudik, baik di tol Trans Jawa maupun tol Trans Sumatera, para pemudik harus mempersiapkan segala kebutuhannya dengan seksama," katanya.

Politisi Partai Golkar itu mengemukakan, berbagai kebutuhan yang dipersiapkan tidak hanya kesiapan kendaraan, tetapi juga kondisi fisik dan mental pemudik.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mewaspadai sejumlah titik rawan kemacetah lalu lintas di ruas Tol Trans Jawa, salah satu jalur vital bagi pemudik di Pulau Jawa.

Kepala BPJT Kementerian PUPR Danang Parikesit menyatakan ada tiga titik yang perlu diwaspadai pemudik sebagai simpul kemacetan, yaitu Cikampek Utama, pintu tol Kalikangkung, dan Kartosuro-Solo.

"Di ketiga tempat tersebut, kemarin kita cek sudah mulai dipasang gardu tambahan untuk bisa mengakomodasi lonjakan volume kendaraan yang tinggi," ucap dia.

Ia mengharapkan dengan penambahan gardu tol tersebut maka proses transaksi tol juga bisa menjadi lebih cepat, yaitu diperkirakan sekitar 3-4 detik per kendaraan.

Selain pemasangan gardu tambahan, lanjutnya, strategi lainnya guna mengatur kelancaran proses mudik Lebaran 2019 seperti pemberlakuan diskon tarif tol 15 persen pada 27-29 Mei dan 10-12 Juni, serta memberlakukan manajemen lalu lintas selama puncak arus mudik dan balik dengan sistem satu arah dan "contra flow".

"Jadi tiga hal tersebut secara strategi kita terapkan bersama dengan Korlantas Polri, Ditjen Perhubungan Darat, dan Ditjen Bina Marga untuk mengatur proses mudik ini untuk benar-benar aman dan lancar," ucap Danang.
 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019