Tujuan Wonogiri, Kebumen, dan Solo sudah tidak bisa, karena kuotanya sudah habis
Jakarta (ANTARA) - Tingginya minat masyarakat membuat kuota progran mudik gratis Pemprov DKI Jakarta untuk tujuan Wonogiri, Kebumen, dan Solo sudah habis dipesan warga yang akan kembali ke kampung halamannya.

"Tujuan Wonogiri, Kebumen, dan Solo sudah tidak bisa, karena kuotanya sudah habis," kata Syahrudin, staf anggota Jalan yang sedang bertugas melayani masyarakat di kantor Suku Dinas Hubungan Jakarta Timur, Jumat.

Kuota yang disediakan oleh pemerintah untuk daerah Wonogiri sebanyak 31 bus 10 truk, Kebumen 20 bus 10 truk, dan Solo 60 bus 30 truk.

Total kuota yang disediakan pemerintah untuk program Jakarta Mudik bersama ini sebanyak 16.000, dengan daerah tujuan Ciamis, Kuningan, Tegal, Pekalongan, Semarang, Kebumen, Solo, Wonogiri, Yogyakarta, dan Jombang.

Syahrudin juga menjelaskan tentang isu pembatasan kuota sebanyak 50 orang per hari. Bahwa saat itu ada beberapa masyarakat yang sudah datang sebelumnya, kemudian karena sistemnya "offline" jadi yang sudah datang hari itu disuruh pulang, dan datang lagi besok tanpa harus mengantre.

"Sebenarnya kemarin itu bukan dibatasi 50 orang, posisi saat itu memang ada beberapa yang satu minggu sebelumnya sudah ke sini dan pas mereka sudah di depan tiba-tiba 'offline'," ujar Syahrudin.

Syahrudin juga mengatakan, minat masyarakat terkait program tiket mudik gratis ini sangat tinggi dan sempat membeludak beberapa hari pertama. Sedangkan jam kerja Ramadhan petugas buka loket dari pukul 7.00 - 14.00. Bahkan mereka tiap hari selalu bekerja diluar dari jam kerja yang sudah ditetapkan karena masih melayani pembuatan tiket untuk masyarakat.

Pola pikir yang sama yang dimiliki masyarakat yang takut tidak kedapatan tiket yang membuat mereka sudah mulai mengantre dari dini hari bahkan ada yang sampai menginap.

"Kami tidak pernah menyarankan masyarakat untuk datang lebih awal, mereka kan punya pikiran yang sama kalau gak datang lebih awal gak akan kabagian tiket, padahal kita buka dari jam 7.00 sampai jam 2.00 siang," tutur Syahrudin.

Salah satu masyarakat yang ikut program Jakarta Mudik Bersama ini adalah Simon. Simon yang akan mudik ke Semarang ini mengaku tidak keberatan dengan kuota yang disediakan pemerintah dan merasa terbantu dengan adanya program mudik gratis ini.

"Ya kalau dari pemerintahnya sudah segitu ya kita terima saja, namanya juga mudik gratis, seneng si karena program ini membantu sekali, sekarang kan kalau pesan tiket kereta membeludak banget ya, dengan adanya program tiket bus gratis ini sangat membantu sekali," ujar Simon.

Simon juga megatakan bahwa proses mudik gratis ini juga mudah.

"Gampang , tinggal daftar 'online' (daring), terus verifikasi yang agak ribet di verifikasinya, kan harus antre," tambahnya.

Berbeda dengan Simon, Feri masih menunggu untuk bisa dapat tiket mudik gratis. Karena menurut pengakuannya dia datang jam 9 dan kuota untuk hari ini sudah habis.
 
Program mudik gratis Pemprov DKI Jakarta (Foto ANTARA/ Agus Saeful Iman)

"Saya belum dapet, saya ini lagi nunggu kira-kira masih bisa gak, karena katanya ada yang udah ngantre dari jam 02.00 pagi, sedangkan saya tadi datang jam 09.00 pagi karena saya pikir jam 09.00 pagi masih bisa," ucap Feri.

Pewarta: Ganet Dirgantara danan Agus Saeful Iman
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019