Dalam materi agama ini saya menekankan pentingnya membaca Al Quran bagi peserta didik. Dengan membaca Al Quran secara teratur dan istiqomah insya Allah mereka akan menjadi anak berakhlaqul karimah, bersemangat dalam hidupnya,
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Jakarta Islamic Centre (JIC) mengadakan pesantren kilat selama dua minggu dengan satu hari satu sekolah atau trenlat, kata Kepala Sekretariat JIC Ahmad Juhandi.

"Trenlat ini dilakukan per sekolahan. Sehari satu sekolahan. Pada hari ini yang sedang mengikuti Sanlat adalah SMPN 279 Jakarta" katanya di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan pesantren kilat di JIC adalah kegiatan rutin selama Ramadhan. Kegiatan ditujukan untuk mengisi nilai-nilai spiritualitas anak serta memotivasi peserta agar menjadi insan yang baik.

Materi yang disampaikan, ujar dia berisi tentang keagamaan, motivasi dan hal terkait lainnya.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 279 Jakarta, Hari Supriyatna berharap melalui trenlat siswanya memiliki akhlak yang baik dan menjalin silaturahim diantara mereka. Untuk penyelenggaraan trenlat pada Kamis, terdapat 420 siswa-siswi kelas 7 dan 8 sebagai peserta. Mereka diantar jemput oleh orang tuanya dari rumah ke JIC.

Sejumlah narasumber turut mengisi trenlat tersebut seperti penceramah KH Aep Saifullah dan motivator Muhammad Arif.

"Dalam materi agama ini saya menekankan pentingnya membaca Al Quran bagi peserta didik. Dengan membaca Al Quran secara teratur dan istiqomah insya Allah mereka akan menjadi anak berakhlaqul karimah, bersemangat dalam hidupnya," jelasnya.

Sementara itu, Arif mengatakan pesantren kilat itu memberi asupan kepada siswa di bulan Ramadhan tentang motivasi terkait nilai-nilai kehidupan untuk masa depan.

"Kami berikan pelatihan 'The Power of Dream', sebuah training bagaimana mewujudkan impian mereka. Banyak orang yang tidak mengetahui bagaimana mewujudkan impaiannya dan merencanakan masa depan. Diharapkan setelah mengikuti trenlat ini mereka mempunyai rasa optimisme yang tinggi dalam menghadapi masa depan mereka, kata dia.

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019