Pangkalpinang (ANTARA) - Masyarakat buruh se-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggelar donor darah dan pemeriksaan kesehatan massal dalam rangka memperingati Hari Buruh se-Dunia atau "May Day" di Kota Pangkalpinang, Rabu.

"Donor darah ini sebagai bentuk kepedulian buruh kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)  Provinsi Kepulauan Babel Darusman Aswan di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan dalam menyukseskan kegiatan donor darah dan pemeriksaan kesehatan gratis ini merupakan kerja sama antara KSPSI dengan Rumah Sakit Timah, guna menyemarakkan Hari Buruh se-Dunia di provinsi penghasil bijih timah ini.

"May Day ini adalah kebersamaan, bukan melakukan demonstrasi dan turun ke jalan memaki-maki pemerintah," ujarnya.

Menurut dia pada kegiatan donor darah ini tidak ada target berapa kantong darah yang diperoleh dan disumbangkan kepada rumah sakit atau Palang Merah Indonesia untuk membantu pasien di rumah sakit.

"Kami tidak mewajibkan para pekerja harus donor darah, tetapi mereka dengan suka rela mendonorkan darah untuk membangun kebersamaan dan membantu masyarakat yang membutuhkannya," katanya.

Ia berkeinginan peringatan May Day ini dapat dilaksanakan dengan suka cita, bergembira, penuh senyuman sebagaimana tema Hari Buruh se-Dunia tahun ini yaitu "Dengan May Day kita jadikan Bangka Belitung tersenyum dengan mengedepankan solidaritas, namun tetap kritis".

"Kita tetap kritis mengkritisi regulasi dan kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada kaum buruh," katanya.

Ia menambahkan pada peringatan May day tahun ini, kaum buruh menuntut 10 tuntutan yaitu hapus upah murah, tolak politik upah murah, berlakukan upah layak nasional, tolak PHK dan kriminalisasi aktivitis buruh.

Selanjutnya, pekerjakan buruh perempuan, lindungi pekerja imigran, tangkap dan adili perusahaan nakal, turun BBM dan sembako, berlakukan jaminan sosial bukan asuransi sosial, pendidikan dan kesehatan gratis, bangun industri nasional dan terakhir bumi, tanah serta air untuk kesejahteraan rakyat.

"Pada tahun ini sebetulnya bukan momentum tuntut menuntut tetapi lebih dalam menunjukkan eksistensi peran buruh dalam meningkatkan pembangunan dan perekonomian daerah ini," katanya. 

Baca juga: Ribuan buruh rayakan May Day di Lapangan Merdeka Medan

Baca juga: Ganjar dorong buruh menjadi raja sehari saat "May Day"

Pewarta: Aprionis
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019