Minneapolis (ANTARA) -  Seorang mantan polisi Minneapolis pada Selasa (30/4) dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan dalam penembakan sehingga menewaskan warga negara Australia Justine Ruszczyk Damond dari mobil patrolinya saat menanggapi laporan perempuan itu pada 2017 mengenai kemungkinan serangan seksual di dekat rumahnya. 

Mohamed Noor (33) divonis melakukan pembunuhan tingkat-tiga dan pembunuhan tingkat-dua karena membunuh Damond (40) di luar rumahnya di Minneapolis, dalam peristiwa yang mengundang kecaman internasional termasuk dari perdana menteri Australia –yang menyebut peristiwa itu “mengejutkan”.

Mohamed Noor duduk diam sepanjang proses pembacaan putusan sementara kedua tangannya diborgol, dan ia bernafas dengan berat, kata Reuters –yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Ruang pengadilan yang padat pengunjung sepi.

Hakim memerintahkan Mohamed Noor di bawa ke dalam tahanan. Kedua tangan Mohamed Noor diborgol dan ia dikawal oleh dua wakil sheriff ke luar gedung pengadilan.

Perisitwa tersebut terjadi di tengah gelombang pembunuhan remaja dan pria kulit hitam oleh polisi AS, peristiwa yang menyulut protes di jalan karena petugas diduga menggunakan kekerasan secara berlebihan. Persitwa itu memberikan gambaran yang sebaliknya sebab Damond berkulit putih dan Mohamed Noor adalah migran Somalia berkulit hitam.

Mohamed Noor dan mitranya berkendaraan ke rumah Damond pada malam 15 Juli 2017 untuk menanggapi laporan Damon mengenai kemungkinan serangan seksual di luar rumahnya. Dan ketika Damond mendekati mobil patroli mereka, Mohamed Noor melepaskan tembakan melalui jendela sisi penumpang dan menewaskan Damond.


Penembakan tersebut mengakibatkan pengunduran diri kepala polisi Minneapolis dan terciptanya kebijakan lebih ketat mengenai kamera di tubuh polisi, setelah Mohamed Noor dan mitranya gagal menghidupkan kamera di tubuh mereka dan memberi bukti rekaman video buat para penyelidik.

Sumber: Reuters
Baca juga: Polisi Seattle melaporkan banyak korban penembakan
Baca juga: Dua tewas setelah pria bersenjata melepaskan tembakan di Charlotte, AS

 

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Maria D Andriana
Copyright © ANTARA 2019