Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meninjau pintu air Manggarai, Jakarta Pusat, Jumat sore, untuk melihat debit air dan pengerukan sampah.

Saat ini, tinggi air di pintu air Manggarai 890 sentimeter dan masuk siaga dua, sedangkan sampah yang sudah dikeruk dari pintu air Manggarai sebanyak 170 ton.

"Kita mendapat kabar dari Bogor bahwa bendungan Katulampa siaga satu dengaj ketinggian air 250 sentimeter itu bertahan jam 22.00 sampai 22.30 malam," kata Anies di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat.

Seluruh jajaran berjaga sejak Kamis malam untuk mengantisipasi air kiriman dari hulu Ciliwung yang jumlahnya cukup banyak, karena curah hujannya cukup besar.

"Semua petugas kita menginformasikan kepada masyarakat di sekitar Ciliwung yang punya risiko kejadian banjir, Kemudian hari ini di pintu air Manggarai ketinggian mencapai puncaknya mulai jam 11 pagi. Ketinggiannya di sana mencapai 890 atau siaga 2, belum siaga 1," kata Gubernur.

Setelah dipantau angka itu mencapai 890 bertahan sampai pukul 16.00 WIB pada Jumat sore sudah mulai menurun. Artinya fase puncak aliran air dari Ciliwung sudah terlewati.

Namun konsekuensi dari aliran yang luar biasa besar itu aliran airnya membawa sampah jadi sampah ini adalah sampah-sampah yang terbawa oleh aliran air akibat luapan Sungai Ciliwung.

"Volumenya sampah mencapai 170 ton dalam waktu kurang dari 24 jam. Ini volume luar biasa besar tapi tim bekerja terus Anda bisa lihat sendiri nonstop diangkut sehingga tidak menjadi pemandangan yang mengganggu dan juga tidak mengganggu aliran air," kata Anies.

Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019