Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo meminta agar Indonesia menjadi prioritas dari Arab Saudi terkait penambahan kuota haji.

"Putra mahkota tolong kami Indonesia dijadikan prioritas. Akhirnya direspons putra mahkota," demikian Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, pada Selasa di komplek istana kepresidenan Jakarta terkait pembahasan antara Presiden Jokowi dengan Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammad bin Salman.

Menurut Moeldoko, saat itu dialog diawali oleh putra mahkota yang menyampaikan proyeksi kedatangan haji ke Arab Saudi pada 2020 mencapai 20 juta orang.

Sementara itu pada 2030 Arab Saudi berencana mendatangkan 30 juta orang haji.

Menanggapi hal tersebut Presiden Jokowi lantas meminta kepada putra mahkota untuk memprioritaskan Indonesia dalam kuota haji.

Selain itu, putra mahkota Arab Saudi juga membahas potensi investasi di Indonesia sebesar 6 miliar dolar AS.

Moeldoko menjelaskan pertemuan antara Presiden dengan Putra Mahkota Arab Saudi berlangsung hangat dan akrab.

"Pada saat 'dinner' diterima putra mahkota. Dia lebih tahu lagi tentang Indonesia," jelas Moeldoko yang menambahkan putra mahkota menyatakan ketertarikannya berinvestasi di Tanah Air.

Presiden Jokowi juga telah meminta tambahan kuota 10 ribu anggota jamaah haji Indonesia kepada Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud di Istana pribadi Raja (Al-Qasr Al-Khas) di Riyadh [ada Minggu (14/4/2019).

"Setelah saya bertemu Sri Baginda Raja Salman, langsung disampaikan ke beliau bahwa ini sebenarnya permintaan sudah lama, sudah dijawab beliau secara resmi kita diberi kuota haji oleh beliau alhamdulillah 10 ribu jadi dari 221 ribu menjadi 231 ribu," kata Presiden Joko Widodo di Halal Park, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.

Sementara kepada Putra Mahkota, Presiden mengaku meminta kuota hingga 250 ribu jamaah haji.

"Permintaan kita kemarin 250 ribu karena saya sampaikan calon-calon jemaah haji di Indonesia harus menunggu 35-40 tahun, berarti lahir harus sudah daftar," demikian Presiden ditemui di Halal Park, kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. 
(T.B019/

Pewarta: Bayu Prasetyo
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019