Banda Aceh (ANTARA) - Belasan ormas pendukung Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi di Provinsi Aceh menggelar nonton bareng pada debat capres kelima.

Nonton bareng debat Capres-Cawapres terakhir sebelum memasuki minggu tenang tersebut dihadiri ratusan simpatisan di Rumah Makan Syeikh di Kuala, Gampong (desa) Lambaro Skep, Banda Aceh, Sabtu.

Debat terakhir menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) pada, Rabu 17 April 2019 itu mengangkat tema, "ekonomi, kesejahteraan sosial, keuangan dan investasi, serta perdagangan dan industri".

Ketua Baladhika Indonesia Jaya Wilayah Aceh, Fikri Haikal yang akrab dipanggil Abon dilokasi nonton bareng tersebut berharap, Pilpres 2019-2024 berlangsung sukses tanpa terjadinya pelanggaran maupun kecurangan.

"Kita berharap Pilpres ini berlangsung sukses dan aman serta bebas dari intimidasi maupun kecurangan," harapnya.

Kemudian, sejumlah masyarakat provinsi paling ujung barat Sumatera juga terlihat antusias menonton bareng debat Capres-Cawapres terakhir itu yang digelar di sejumlah warung kopi.

Selanjutnya, pendukung Capres-Cawapres nomor urut 01, Jokowi-Ma’ruf juga terlihat ikut menggelar nonton bareng di warung kopi Redelong, Gampong Batoh, Kota Banda Aceh.

"Siapa pun yang terpilih menjadi Presiden pada Pilpres periode 2019-2024 adalah pilihan rakyat dan yang terpenting adalah semua janji politik yang disampaikan pada masa kampanye terealisasi demi kesejahteraan masyarakat," ucap Musliadi di warung kopi Redelong, Gampong Batoh, Kota Banda Aceh.

Pilpres 2019 diikuti dua pasangan calon yakni, nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin serta pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke pada, 17 April 2019 juga akan memilih calon anggota DPD RI, DPR RI, dan DPRD provinsi, serta DPRD/DPRK.


Baca juga: Prabowo-Sandi ingin BUMN jadi penyangga ekonomi rakyat
Baca juga: TKN nilai Prabowo terjebak pada memori persoalan lama
Baca juga: Jokowi ingin Prabowo cek setoran dividen BUMN ke APBN
Baca juga: Prabowo nilai pemerintah tidak peduli terhadap penerbangan nasional

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019