Garut (ANTARA) - Relawan Jokowi Deui (RJD) sebagai tim pemenangan pasangan calon presiden Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin melakukan kampanye kreatif membuat dodol makanan khas Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan kemasan gambar Jokowi-Ma'ruf sebagai media kampanye yang dibagi-bagikan kepada masyarakat di Garut maupun luar kota.

"Selaku relawan yang berasal dari Kota Garut kami membuat dodol dengan branding Bapak Jokowi," kata Ketua Harian RJD Widdi Nugroho di Rumah Relawan Jokowi Deui, Jalan Ciledug, Kabupaten Garut, Selasa.

Ia menuturkan, biasanya kampanye sebagai bentuk dukungan terhadap calon presiden dilakukan dengan menggunakan baliho, stiker, spanduk maupun kaos.

Namun tim kampanye RJD Garut, kata dia, kampanyenya berbeda dengan membuat dodol kemasan yang gambarnya Jokowi dan Ma'ruf Amin berikut ada tulisan "RJD Jokowi Relawan Deui 1 Spirit" lalu terdapat tulisan "#2019pilihjokowikyaima'ruf".

Dodol kemasan dominan warna putih itu, kata dia, sebagai media kampanye untuk mensosialisasikan pasangan Calon Presiden Jokowi-Ma'ruf pada Pemilihan Presiden 2019, sekaligus mengenalkan makanan dodol kepada masyarakat luas.

"Berangkat dari banyak yang tidak tahu rasa dodol, kita buat bagaimana dodol bisa dirasakan oleh masyarakat banyak," katanya.

Ia berharap, kreativitas tim RJD itu dapat memberikan manfaat buat masyarakat, termasuk para pelaku usaha dodol di Garut agar produksinya meningkat setelah dipromosikan melalui kampanye.

Menurut dia, kampanye menggunakan makanan khas daerah Garut itu dapat mendongkrak popularitas dodol di Garut maupun luar kota.

"Selain kita berkampanye untuk Bapak Jokowi kita juga mengampanyekan dodol garut," katanya.

Ia menambahkan, kampanye menggunakan dodol itu dapat menjadi nuansa baru di masyarakat, sehingga memiliki daya tarik bagi masyarakat.

Dodol kemasan khusus itu, kata dia, baru disebar sebanyak 15 ribu kemasan ke berbagai daerah di Jawa Barat, Jakarta dan kota sekitarnya.

"Bagaimana kita bisa berkampanye dengan efisien tapi ada beberapa imbas positif yang kita dapatkan," katanya.

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019