Kita bisa belajar dari negara-negara seperti Korea, Jepang yang mampu mengejar ketinggalannya sehingga bisa menjadi negara maju seperti sekarang ini
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pesan kepada generasi milenial yang tergabung dalam wadah #Inikerjaku untuk memiliki semangat untuk maju.

"Kita bisa belajar dari negara-negara seperti Korea, Jepang yang mampu mengejar ketinggalannya sehingga bisa menjadi negara maju seperti sekarang ini," kata Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan negara seperti Jepang, Korea, Taiwan, Singapura tidak memiliki sumber daya alam, namun bisa maju karena adanya semangat untuk maju.

Menurut Jusuf Kalla untuk mencapai kemajuan maka kaum milenial dituntut memiliki inovasi dan fokus terhadap pekerjaan yang dihadapi.

"Hal ini dapat tercapai apabila didukung dengan pendidikan yang baik," ujar Jusuf Kalla.

Pada kesempatan itu generasi milenial juga mengajukan pertanyaan kepada Jusuf Kalla, diantaranya apakah bersedia menjadi Dewan Pertimbangan Presiden apabila Jokowi terpilih kembali.

Jusuf Kalla mengatakan terpenting sukseskan dulu penyelenggaraaan Pemilu setelah itu baru dipikirkan.

"Tidak mudah untuk menempati posisi Dewan Pertimbangan Presiden karena tidak boleh memimpin partai dan tidak boleh memimpin organisasi," ujar Jusuf Kalla.

Pada kesempatan tersebut Wapres juga menyampaikan apresiasi terhadap jerih paya relawan Jokowi - Ma'ruf Amin yang tidak kenal lelah bergerak, termasuk yang tengah hamil untuk secara berkelanjutan menyuarakan dukungan terhadap pasangan calon 01.

Adalah Nike Supit, relawan yang tidak kenal lelah melakukan kampanye secara door to door untuk kemenangan Jokowi

Pada kesempatan tersebut Nike menanyakan kiat menjadi seorang pemimpin sekaligus pengusaha sukses.

Menurut Jusuf Kalla kesuksesan yang berhasil dicapai harus dimulai sejak kecil untuk selalu dapat menghadapi tantangan.

"Termasuk belajar bagaimana berpidato menyampaikan aspirasi kepada banyak pihak," kata Jusuf Kalla.***2***

Pewarta : Ganet Dirgantara
Redaktur : Adha Nadjemuddin

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Adha Nadjemudin
Copyright © ANTARA 2019