Lebak  (ANTARA News) - Warga yang terdampak gerakan tanah di Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Banten memutuskan mengungsi karena curah hujan dengan intensitas ringan sejak sore hingga malam ini masih berlangsung dan warga khawatir menimbulkan longsoran dahsyat.

 "Kami lebih baik mengungsi ke tempat yang lebih aman, karena kondisi rumah sudah nyaris roboh," kata Ny Ikah (50) warga Desa Sudamanik, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Sabtu.

 Masyarakat di lokasi bencana gerakan tanah sangat tidak tenang dan tidak nyaman, sehingga mereka mengungsi ke tempat yang lebih aman.

 Saat ini, curah hujan berlangsung sejak sore hingga malam, sehingga dikhawatirkan menjadi ancaman longsoran.

 Apalagi, kondisi rumah sebanyak 115 unit mengalami kerusakan dan di antaranya beberapa rumah roboh.

 "Kami sangat ketakutan jika hujan lebih dari dua jam karena kondisi rumah nyaris roboh," ujarnya.

 Begitu juga Dadang (45) warga Desa Sudamanik mengaku bagian dapur rumah miliknya itu hampir roboh karena kondisi tembok sudah miring akibat gerakan tanah tersebut.

  "Kami bersama keluarga malam ini mengungsi karena khawatir tembok bagian dapur roboh," ujarnya.

Ketua Rukun Tetangga (RT) 02/09 Kampung Jampang Cikuning, Desa Sudamanik, Ubay, mengatakan masyarakat terdampak gerakan tanah siap direlokasi ke tempat yang lebih aman.

  Sebab, warga cukup ketakutan setelah gerakan tanah menimbulkan kerusakan rumah.

 Saat ini, warga terpaksa tidur di luar rumah atau mengungsi ke tempat tetangga yang aman dari ancaman  tanah bergeser

  "Kami berharap warga agar mengungsi karena curah hujan masih berlangsung dan dikhawatirkan menimbulkan longsoran," katanya.

  Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi mengimbau masyarakat yang terdampak gerakan tanah di Desa Sudamanik segera mengungsi jika hujan di daerah itu cenderung meningkat.

Ia menambahkan, pemerintah daerah akan merelokasi para korban bencana retakan tanah di Desa Sudamanik, sebanyak 114 rumah dengan menyiapkan lahan seluas satu hektare.

 Selain itu, juga BPBD akan berkoordinasi dengan TNI, POLRI, BNPB, BMKG, PVMBG Bandung, Relawan dan Pemerintah Provinsi Banten.

 "Kami berharap, dengan koordinasi itu penanganan bencana lebih cepat," ujarnya.

Baca juga: BPBD Lebak catat 93 rumah rusak akibat pergerakan tanah
Baca juga: Kementerian ESDM terbitkan peta potensi gerakan tanah Februari 2019

 

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019