Palapa Ring diharapkan dapat mempercepat konektivitas 'broadband' di seluruh Indonesia, khususnya daerah terdepan terluar dan terpencil yang selama ini belum menikmati layanan 'broadband'
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyelesaikan pembangunan Palapa Ring Paket Barat dan Tengah serta dalam waktu dekat Palapa Ring Paket Timur juga akan diselesaikan dan dikomersialisasikan pemerintah.

"Saat ini, 97 persen populasi Indonesia sudah bisa mengakses layanan 4G LTE. Dengan selesainya pembangunan Palapa Ring diharapkan dapat mempercepat konektivitas broadband di seluruh Indonesia, khususnya di daerah terdepan, terluar, dan terpencil (3T) yang selama ini belum menikmati layanan broadband," kata Wakil Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Merza Fachys dalam siaran pers di Jakarta, Rabu.
 
Palapa Ring adalah jaringan serat optik nasional yang akan menjangkau seluruh Indonesia, dengan total panjang kabel laut mencapai 35.280 kilometer dan kabel di daratan sepanjang 21.807 kilometer.

Merza menjelaskan operator enggan membangun jaringan di daerah 3T dikarenakan mahalnya pembangunan backbone fiber optic.

Padahal backbone fiber optic adalah syarat mutlak untuk mendukung layanan broadband 4G LTE.

Baca juga: Palapa Ring Timur selesai pertengahan 2019

"Dengan selesainya Palapa Ring Pekat Barat dan Tengah, yang nanti disusul dengan Paket Timur, maka tentu akan membantu operator telekomunikasi untuk membangun di daerah-daetah yang selama ini enggan digarap oleh operator. Kami operator yang tergabung dalam ATSI dapat dengan mudah dan cepat melakukan pembangunan di daerah yang selama ini belum terjangkau broadband," ujar Merza.

Ia mencontohkan, Smartfren yang selama ini belum menjangkau daerah Natuna, Kepulauan Riau, karena mahalnya membangun infrastruktur backbone.

"Kini dengan adanya Palapa Ring, bulan Maret 2019 ini, Smartfren akan komersialisasi di sana. Dengan adanya Palapa Ring investasi operator untuk membangun backbone yang selama ini mahal dan memakan waktu lama, bisa kami dapatkan solusinya," ujarnya.

Saat ini, Smartfren sudah menggelar layanan broadband di lebih dari 200 kota/kabupaten di Indonesia.

Telkomsel sudah mencapai 514 kabupaten/kota dan XL Axiata telah melayani 400 kota/kabupaten dengan internet kecepatan tingginya.

                                              Gali Potensi
Selain efesiensi, keberadaan Palapa Ring, menurut Merza, bisa menjadi peluang untuk menggali potensi ekonomi yang selama ini belum dikembangkan di suatu daerah.

Masuknya Palapa Ring akan membuat potensi ekonomi yang selama ini terpendam dapat tereksploitasi, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

"Operator selaku usaha telekomunikasi mendukung agar Palapa Ring dapat segera terselesaikan seluruhnya agar anggota ATSI dapat segera menghidupkan layanan telekomunikasi di daerah yang dilewati jaringan Palapa Ring. Anggota ATSI memiliki kewajiban membangun ekonomi nasional dengan cara membangun jaringan telekomunikasi. Tujuannya agar saudara-saudara kita di daerah 3T juga mendapatkan hak yang sama layaknya penduduk yang bermukim di Pulau Jawa," ujar Merza.

Salah satu startup lokal penggembang aplikasi yang sudah dapat menikmati layanan broadband adalah Endang Ahmad. 

Startup yang membuat aplikasi tukangsayur.co ini mengatakan dengan adanya 4G LTE akan mempermudah akses para petani untuk menjual hasil panennya kepada penjual.

Petani juga bisa menggetahui harga dan waktu tanam sayuran yang baik secara realtime.

"Dengan adanya aplikasi tukang sayur dan layanan broadband 4G LTE, petani bisa mengetahui berapa kebutuhan dan waktu yang tepat untuk menanam. Sehingga petani tidak over produksi. Yang kerap terjadi saat ini adalah tak adanya data produksi sehingga terjadi over produksi yang mengakibatkan harga jatuh," pungkas Ahmad.

Baca juga: Menkominfo sebut Indonesia merdeka internet 2020
Baca juga: BAKTI gandeng asosiasi telekomunikasi untuk pakai Palapa Ring

 

Pewarta: Royke Sinaga
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019