Kendari, (ANTARA News) - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga mengangkat atlet dayung Sulawesi Tenggara yang sukses menyumbangkan medali pada Asian Games 2018 untuk Indonesia menjadi aparatur sipil negara.

Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Sultra Abdurrahman Shaleh di Kendari, Rabu, mengatakan pengangkatan atlet berprestasi menjadi ASN sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab pemerintah terhadap masa depan atlet.

"Sudah banyak contoh para atlet yang mengharumkan nama bangsa dari gelanggang olahraga tetapi pada hari tua hidup tidak layak karena tidak memiliki tempat tinggal atau rumah. Juga ada yang tidak memiliki penghasilan layak karena tidak memiliki pekerjaan tetap," kata Rahman yang juga Ketua DPRD Sultra.

Empat orang atlet dayung Sultra yang diangkat menjadi ASN Kemenpora adalah Wa Ode Fitri Rahmanjani (peraih medali perunggu Asian Games 2018 Jakarta), Julianti, penyumbang dua medali perunggu Asian Games 2018 Jakarta, Marjuki peraih medali emas di SEA Games Singapura 2017 dan Dayumin meraih medali perunggu Asian Games 2018 Jakarta.

Kebijakan Pemerintah Pusat melalui Kemenpora yang mengangkat atlet berprestasi menjadi ASN menjawab keraguan para atlet tentang masa depan mereka.

"Perpindahan atlet dari daerah satu ke daerah lain semata-mata menjadi kesejahteraan yang dijanjikan bonus uang tunai, bantuan modal usaha hingga janji diangkat menjadi ASN. Sikap para atlet yang demi sesuatu yang wajar yang harus dipahami oleh pemerintah," katanya.

Rahman selaku Ketua Pengprov PODSI Sultra menyampaikan terima kasih atas komitmen pemerintah pusat dalam hal ini Kemenpora yang membuka formasi ASN dari kalangan atlet berprestasi.

"Sebagai ketua Pengprov PODSI Sultra mengapresiasi kebijakan pengangkatan atlet berprestasi menjadi ASN. Seseorang tidak selamanya menjadi atlet sehingga wajar menuntut jaminan hari tua, antara lain, menjadi ASN atau bonus," ujarnya.

Pengangkatan atlet berprestasi menjadi ASN berdampak positif bagi atlet junior untuk meningkatkan motivasi berlatih hingga menorehkan prestasi terbaik, seperti para senior.

Atlet dayung yang lolos ASN Marjuki mengaku bersyukur diangkat menjadi ASN sebagai kepastian masa depan karena tidak selamanya menjadi atlet.

"Saya dan keluarga bersyukur serta bangga karena pengangkatan sebagai ASN atas prestasi sebagai atlet yang diperoleh berkat latihan keras dan tabah," ujar Marjuki, pedayung spesialis canoing tersebut.

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019