Depok (ANTARA News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan dirinya dirundung di sosial media karena mengatakan guru harus mempunyai wibawa.
   
"Saya dibully (dirundung) di media sosial. Saya sangat menghargai guru yang sabar, tapi kalau sabar berlebihan juga tidak baik," ujar Muhadjir saat menutup Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 di Depok, Jawa Barat, Rabu.
   
Menurut Muhadjir guru harus mempunyai wibawa, kalau tidak berwibawa murid tidak akan menurut atau patuh. Guru yang berwibawa disegani murid.
    
Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu menjelaskan  guru yang berwibawa bukanlah guru yang galak ataupun yang menjaga jarak. Melainkan guru yang dekat dengan murid, disegani dan dihormati muridnya.

"Guru harus proporsional, guru ibarat silat banyak jurus, kapan harus menggunakan jurus kapan tidak," jelas dia lagi.
   
Mendikbud mengaku dia keberatan kalau sanksi tidak boleh diberikan oleh guru. Guru tugasnya memberikan penghargaan dan kapan memberikan hukuman. Meskipun pada saat ini, sanksi juga dilema.
   
"Guru harus membantu anak agar bisa menemukan jatidirinya, siapa tahu anak yang memiliki perilaku khusus, ternyata di masa depan menjadi anak yang istimewa," kata dia lagi.*


Baca juga: Mendikbud akan kunjungi keluarga siswa korban gedung ambruk

Baca juga: Kemendikbud akan sederhanakan pemeringkatan akreditasi sekolah kejuruan


 

Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019