Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menyambut baik inisiatif Iran dalam meningkatkan hubungan bilateral antarmasyarakat atau people-to-people contact melalui pariwisata dan penguatan peran perempuan.

"Kami menyambut baik inisiatif Iran untuk mempromosikan penguatan people-to-people contact melalui pariwisata dan penguatan perempuan yang akan makin menguatkan persahabatan dan pengertian antarmasyarakat kedua negara," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmien Nasution di Jakarta, Senin malam.

Mewakili pemerintah Indonesia, Darmien menyampaikan pidato sambutan dalam resepsi Peringatan 40 Tahun Revolusi Islam Iran yang diselenggarakan Kedutaan Besar Iran di Jakarta.

"Saya mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia, mengucapkan selamat dan menyampaikan doa terbaik untuk Peringatan 40 Tahun Revolusi Islam Iran," ujar dia.

Baca juga: Peringati 40 Tahun Revolusi, Iran klaim negara terstabil di Timur Tengah

Terkait inisiatif bagi penguatan hubungan people-to-people, Iran memberikan kemudahan bagi Warga Negara Indonesia untuk berkunjung ke negara itu dengan fasilitas visa on arrival atau visa saat kedatangan.

Sementara itu, meskipun Iran belum termasuk 169 negara bebas visa ke Indonesia, Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi mengatakan Bali telah menjadi salah satu tujuan wisata luar negeri yang paling banyak dikunjungi warga Iran.

Di bidang penguatan peran perempuan, Wakil Presiden Iran untuk Urusan Perempuan dan Keluarga Masoumeh Ebtekar pada kunjungan ke Jakarta tahun lalu, telah bertemu dan bertukar pikiran dengan Menteri Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Yohana Yembise untuk melakukan kajian bersama dan pertukaran delegasi tentang peningkatan ekonomi dan sosial perempuan, termasuk penyebaran nilai-nilai toleransi.

Baca juga: Pojok Indonesia sampaikan nilai Islam moderat di Iran

Indonesia dan Iran telah menikmati hubungan diplomatik yang berjalan dengan baik sejak 1950, yang puncaknya terjadi saat kunjungan Presiden Hasan Rouhani ke Indonesia pada 2015 dan kunjungan balasan Presiden Joko Widoo ke Iran pada 2016 yang menghasilkan perjanjian Komisi Bersama untuk Kerja Sama Ekonomi.

"Kunjungan pemimpin kedua negara telah memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Iran ke level tertinggi, dan saya yakin kita akan terus meningkatkan kerja sama demi kepentingan dan kesejahteraan rakyat kedua negara," ujar Darmien.

Baca juga: Presiden Jokowi awali kunjungan kenegaraan di Iran

Baca juga: Iran berharap ada penerbangan langsung Jakarta-Teheran

Saat ini, Indonesia dan Iran tengah bersiap untuk menyelenggarakan pertemuan pertama Komisi Bersama untuk Kerja Sama Ekonomi dalam waktu dekat di awal 2019.

Volume perdagangan Indonesia dan Iran pada 2018 bernilai 1 miliar dolar AS atau sekitar Rp13 triliun. Melalui komisi bersama tersebut, kedua negara berharap dapat meningkatkan potensi perdagangan menjadi 2 miliar dolar AS atau naik dua kali lipat dari tahun lalu.

Produk ekspor utama Indonesia ke Iran, antara lain tekstil, sepatu, suku cadang elektronik dan aneka komoditas; seperti kelapa sawit, kopi dan karet. Sementara itu, Indonesia banyak mengimpor minyak dan gas dari Iran. ***3***

(T.A060)

Baca juga: Iran sebut mekanisme perdagangan baru Eropa sebagai langkah awal

Baca juga: Iran usulkan aksi global lawan terorisme







 

Pewarta: Azizah Fitriyanti
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019