Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menjelaskan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Turki sangat penting, terlebih sebagai sesama negara dengan penduduk mayoritas muslim dan juga negara demokrasi modern.
 
"Hubungan diplomatik kedua negara punya perjalanan panjang dan telah dibangun sejak lama," kata Menhan Ryamizard di Kantor Pusat Kementerian Pertahanan Republik Turki, Deviet Mh., Ankara, Jumat (8/2).
 
Ia juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas sambutan Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar selama kunjungan resmi di Turki mulai 7 sampai 8 Februari 2019.
 
"Indonesia memiliki duta besar di Ankara begitu juga Turki memiliki duta besar di Jakarta, dan konsulat kehormatan di Medan sejak Mei 1996. Kedua negara merupakan anggota penuh World Trade Organization (WTO), Organisation of Islamic Cooperation (OIC), dan negara G-20 ekonomi utama," kata Ryamizard dalam keterangan yang diterima, di Jakarta, Sabtu. 
 
Ryamizard mengatakan, Indonesia dan Turki telah memiliki dokumen perjanjian kerja sama industri pertahanan yaitu, "Agreement on Defence Industry Cooperation between the Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of Turkey" yang ditandatangani di Ankara pada 29 Juni 2010.
 
Selain itu kedua Menhan juga sepakat soal Draft Defence Cooperation Agreement.
 
Saat ini antara Kemhan RI dan Kemhan Nasional Turki sedang membahas penyusunan DCA (Defence Cooperation Agreement) sebagai payung hukum bagi kerja sama pertahanan secara komprehensif. 
 
"Indonesia berharap, hal ini menjadi awal yang baik bagi kedua pihak. Dengan kerja sama dan komunikasi kedua pihak, semoga dalam waktu dekat dapat ditandatangani," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini. 
 
Dalam lawatan ini, Ryamizard juga bertemu dengan President of Defence Industries Turki, Prof Dr Ismail Demil.
 
Organisasi yang dipimpin Ismail serupa dengan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP), organisasi yang berada langsung dibawah presiden, yang menangani industri pertahanan.
 
Kepada Ismail, Menhan Ryamizard berharap dapat dibangun kolaborasi antara industri pertahanan Indonesia dengan industri pertahanan Turki.
 
Untuk diketahui, kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Turki semakin diperkuat dengan adanya kunjungan Kepala Negara Presiden RI Joko Widodo ke Ankara pada bulan Juli 2017.
 
Selain agreement di bidang ekonomi dan perdagangan, juga disepakati untuk meningkatkan kerja sama pengembangan bidang kedirgantaraan dan komunikasi.
 
Forum Bilateral Industri pertahanan Indonesia mengapresiasi the Defence Industry Cooperation Meeting (DICM) yang telah berlangsung sejak tahun 2011.
 
Keberhasilan forum tersebut menjadi tanda semakin eratnya hubungan kerja sama pertahanan antara RI dan Republik Turki.
 
"Sekali lagi, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas penerimaan dari Menhan Turki pada kunjungan ini," kata Ryamizard.

Baca juga: Delegasi Indonesia pimpin sidang umum pemuda Islam dunia di Turki

Baca juga: Indonesia-Turki gelar perundingan putaran ketiga CEPA

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019