Putussibau, Kalbar, (ANTARA News) - Pemilik pabrik pengolahan daun kratom yang terbakar, Abdul Hamid mengatakan sudah mengetahui penyebab kebakaran pabriknya melalui rekaman CCTV.

"Terlihat pada rekaman CCTV, penyebab kebakaran akibat salah satu mesin las mengeluarkan percikan api," kata Abdul Hamid di Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Senin.

Disampaikan Hamid, pada saat kejadian tersebut seluruh karyawan tidak berada di bangunan pabrik dan tidak ada aktivitas pengolahan daun kratom, karena waktu karyawan sedang istirahat, sekitar pukul 12.45 WIB.

Ia mengatakan salah satu karyawan pabrik kratom melihat setelah api sudah membesar dan menghanguskan separuh bangunan pabrik.

"Karena karyawan istirahat jadi aktivitas di dalam pabrik itu tidak ada, namun melalui rekaman CCTV kebakaran disebabkan salah satu mesin panas," ucap dia.

Menurut Hamid, selain bangunan pabrik, 3-5 ton daun kratom olahan turut terbakar beserta 25 unit mesin penggiling, mesin mixer dua unit, kompresor satu unit dan alat perbengkelan lainya untuk pengolahan daun kratom.

"Total kerugian sekitar Rp1 miliar lebih dan kebakaran seperti itu sudah dua kali ini terjadi," kata Hamid.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kapuas Hulu, Iptu Siko mengatakan penyebab kebakaran pabrik tersebut memang berasal adanya percikan api dari salah satu kabel mesin, sedangkan saat kejadian kondisi pabrik dalam keadaan kosong.

Dirinya menuturkan dalam kebakaran pabrik pengolahan daun kratom itu tidak ada korban jiwa. "Penyebab kebakaran kita ketahui dari hasil olah tempat kejadian perkara dan hasil rekaman CCTV yang terpasang di lokasi kebakaran," ucap Siko.* 


Baca juga: Kebakaran pabrik mebel di Jakarta Utara masih bisa berlanjut

Baca juga: Pabrik popok bayi di Kawasan Industri Candi Semarang terbakar


 

Pewarta: Teofilusianto Timotius
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019