Nagan Raya, Aceh (ANTARA News) - Sungai Krueng Geutah, di Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya diduga tercemar limbah industri sawit sehingga ribuan ikan ditemukan mati mendadak di sepanjang aliran sungai itu.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nagan Raya H. Ibrahim, di Nagan Ray, Sabtu, mengatakan sepanjang sungai Krung Getah telah tercemar dan diduga akibat dari pembuangan limbah Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) dari perusahaan sawit setempat.  

"Ribuan ikan mati mendadak. Masyarakat sudah banyak yang melapor untuk complain dan menuntut bahwa ini harus segera diperbaiki karena ikan banyak yang mati," katanya di sela peninjauan aliran sungai itu.

Selama ini masyarakat di sepanjang sungai setempat memanfaatkan aliran sungai tersebut untuk mencari ikan, namun dikarenakan sungai itu telah tercemar yang mangakibatkan banyak Ikan mati, masyarakat resah dan kehilangan mata pencaharian.

"Ikan di sungai ini, selama ini dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar Desa Alu Bateung Brok, Desa Ladang Baro, Desa Suka  Ramai, Desa simpang Gle Kampong, termasuk Ujung Tanjong dan Pulo Ie, tapi sekarang sudah tercemar," sambung Ibrahim.

Camat Darul Makmur, Rahmatullah juga membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan telah melaporkan kejadian tersebut kepada Badan Lingkungan Hidup Kehutanan (BLHK) Kabupaten Nagan Raya untuk melakukan uji laboratorium.

"Berdasarkan laporan dari masyarakat, saya turun langsung ke lokasi, kami sudah melakukan koordinasi dengan BLHK, mereka segera mengambil sampel air sungai di sini untuk uji lab ke Banda Aceh," kata dia.

Sementara itu Kepala PMKS PT Socfindo Seumayam, Ferdinand Munthe yang dikonfirmasi, mengatakan segera memeriksa kembali tempat pembuangan limbah perusahaan sawit itu.

"Apabila ada kebocoran tentunya pihak perusahaan akan segera memperbaikinya. Kami juga harus uji lab dulu, apa memang benar sungai ini tercemar karena limbah dari pabrik kami," sebutnya.

Perusahaan juga akan melakukan pemeriksaan tempat pembuangan limbahnya, karena bisa jadi karena saat ini sedang musim hujan dan banjir, limbah pabrik pun tergerus ke sungai ujarnya.


Baca juga: Warga menemukan limbah pabrik kelapa sawit mengalir ke sungai
Baca juga: Potensi pengolahan limbah sawit Riau 1.000 MW

Pewarta: Anwar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018