Tugas utama dai tersebut adalah menyebarkan Islam moderat (wasathiyah) dan melayani masyarakat di seluruh bumi Papua
Jakarta (ANTARA News) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meluncurkan program Indonesia Berkhidmat berupa pelepasan dai dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV MUI, Kamis (22/11) malam di Raja Ampat,  Papua Barat.

Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI KH Cholil Nafis di Jakarta, Jumat, mengatakan dai tersebut akan disebar ke sejumlah wilayah di Papua.

"Program Indonesia berkhidmat angkatan pertama akan meluncurkan sembilan dai," kata dia.

Dia mengatakan tugas utama dai tersebut adalah menyebarkan Islam moderat (wasathiyah) dan melayani masyarakat di seluruh bumi Papua.
 
Sejumlah warga asli Papua beragama Islam memainkan rebana menjelang buka puasa bersama di Masjid Al-Haq, Poumako, Distrik Mimika Timur, Timika, Papua (29/7). Memainkan rebana menjelang buka puasa menjadi salah satu ciri khas umat muslim Papua yang ada di Kabupaten Mimika. (FOTO ANTARA/Spedy Paereng)


Menurut dia, sedikitnya ada tiga tugas yang harus dilakukan dai tersebut. Pertama himayah atau perlindungan umat, kedua riayah atau bimbingan umat dan taqwiyah atau penguatan umat.

Cholil mengatakan himayah umat ditujukan untuk menjaga masyarakat dari aliran sesat dan paham radikalisme terorisme.

Riayah umat adalah bimbingan umat dalam memahami ajaran agama, mulai mengaji Al Quran sampai masalah kematian.
 


Sedangkan taqwiyah umat, kata dia, adalah untuk pemberdayaan umat dalam merefleksikan keumatan dan kebangsaan untuk menjaga dan merawat keutuhan NKRI.

Terkait teknis Indonesia Berkhidmat, Cholil mengatakan kesembilan dai tersebut akan berada di Papua selama setahun dan akan diperpanjang jika masih diperlukan atau akan ditambah dengan dai yang lain.

"Kami akan koordinasi dan komunikasi dengan MUI Provinsi Papua Barat," kata dia. 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018