Kita akan melihat kondisi ke depannya dengan kedalaman dua meter, apakah memang cukup untuk mengalirkan tampungan air yang datang dari hulu."
Jakarta (ANTARA News) - Sedimen lumpur Anak Kali Pesanggrahan berlokasi di Jalan Adhi Karya, RW 05, Kedoya Selatan, Jakarta Barat mulai dikeruk untuk mencegah luapan air kali yang menyebabkan banjir.

Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Imron di Jakarta, Rabu memaparkan pengerukan lumpur dilakukan hingga mencapai kedalaman dua meter untuk memperbesar daya tampung air.

"Kita akan melihat kondisi ke depannya dengan kedalaman dua meter, apakah memang cukup untuk mengalirkan tampungan air yang datang dari hulu," ujar Imron.

Hasil pengerukan sedimen lumpur tersebut tidak dibuang, melainkan diletakkan di pinggir bantaran kali untuk memperkuat turap yang sudah ada.

Imron menyebut, pengerukan Anak Kali Pesanggrahan dilakukan atas aduan warga yang mengkhawatirkan air anak Kali Pesanggrahan meluap.

Untuk diketahui, pada Mei 2017, wilayah yang tidak jauh dari lokasi pengerukan yakni di RW 02 Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat sempat terkena dampak banjir hingga ketinggian 60 sentimeter akibat luapan air Anak Kali Pesanggrahan.

Oleh karenanya, Imron mengungkapkan pengerukan Anak Kali Pesanggerahan akan terus diperdalam bila dirasa belum cukup untuk menampung banyaknya debit air saat curah hujan meningkat.

"Kalau kurang nanti kita akan perdalam lagi," jelas Imron. 

Pengerukan sedimen lumpur Anak Kali Pesanggrahan sendiri menggunakan alat berat backhoe berukuran sedang. Tampak lumpur hasil pengerukan dipinggirkan untuk memperkokoh turap kali.

Sementara ini, turap di kali itu belum menggunakan "sheetpile" atau dinding turap beton dan masih berupa tanah padat.

Namun Imron menambahkan, setelah pengerukan akan dilakukan pengecekan trase kali. Kemudian, ia akan mengupayakan normalisasi atau naturalisasi Kali Pesanggarahan. 

"Harapan kita nanti tidak ada genangan atau banjir di kawasan sini," katanya.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018